Sabtu, 09 Agustus 2008

Pola Makan Dan Gaya Hidup


Martabak Mi dan Salad Buah ala Amie Ibnu Hadjar

Jadi Resep karena Kelamaan Menelepon

Berawal dari kelalaian ketika memasak, martabak mi akhirnya menjadi makanan favorit keluarga dr Mas Ibnu Hadjar MM DFM. Cara memasaknya mudah dan cepat. Rasanya pun enak untuk dijadikan makanan alternatif pengganti nasi.

ADA empat makanan favorit keluarga yang tinggal di kawasan Kendangsari itu. Yakni, rawon, martabak mi, salad, dan oblok-oblok. Yang terakhir disebut merupakan jenis masakan kuno. Isinya, tahu dan tempe dengan kuah santan serta diberi ale-ale. Hampir sama seperti lodeh. Hanya, kuahnya tak begitu kental. "Wah, kalau sudah makan martabak dan salad, bisa nambah-nambah terus," kata dr Amie Ibnu Hadjar.

Padahal, menurut perempuan 51 tahun itu, martabak favorit keluarga tersebut dibuat secara tidak sengaja. Saat itu, dia hendak membuat mi instan untuk anaknya. Sambil menunggu mi matang, Amie menerima telepon. "Saking asyiknya terima telepon, saya lupa kalau lagi masak mi," kisahnya. "Ketika balik ke dapur, airnya sudah habis dan mi jadi terlalu matang. Sangat empuk.," tambah istri dr Mas Ibnu Hadjar MM DFM tersebut.

Ibu tiga anak itu lantas memutar otak. "Mau dibuang sayang. Mau dibuat masakan apa, saya juga nggak tahu," jelasnya. Dia lantas mengambil dua telur. Lalu, mencampurkan telur yang susah dikocok ke dalam mi kematangan tersebut. Kemudian, Amie menambahkan garam, merica, serta bawang pre dan bawang putih yang dicincang halus. Untuk mempercantik dan menambah rasa, dia memasukkan irisan sosis.

Adonan coba-coba itu lalu digoreng. "Sama seperti membuat dadar telur, hanya ada isian mi dan bawang putih," ucap direktur CV Widya Mandala itu. "Warnanya bagus karena ada merah dari sosis dan kuning dari mi," tambahnya.

Masakan tersebut lalu disajikan kepada anak-anaknya. Ternyata, ketiga anaknya makan dengan lahap. "Bahkan, sampai minta tambah. Saya sempat bingung, kok katanya enak," ujar alumnus FK Unair 1986 itu. "Mereka (anak-anak, Red) makan martabak mi dengan cocolan saus tomat atau sambal," lanjutnya.

Berbekal penilaian anak-anak mengenai keenakan martabak mi, Amie memberanikan diri menyuguhkan makanan tersebut ketika acara arisan atau pertemuan keluarga. Lagi-lagi, itu juga disebabkan terpaksa.

Ceritanya, saat itu, ada acara pertemuan keluarga mendadak di rumahnya. "Saya bingung mau menyuguhkan apa. Lha wong dadakan," tutur perempuan yang piawai memainkan tuts piano tersebut.

Langsung terpikir membuat martabak mi. Untuk variasi, Amie tak hanya memberikan irisan sosis, tapi juga bakso, wortel, atau buncis. "Saudara bilang enak. Malah, justru martabak minya diserbu. Masakan lain yang disediakan jadi gak laku," ungkapnya.

Pendapat serupa diungkapkan oleh para tetangga. Kalau arisan di tempat Amie, mereka selalu minta dibuatkan martabak mi. "Terus terang, sampai saat ini pun saya heran, kok banyak yang suka. Bahkan, nggak bosan bila disuguhi martabak mi terus," ujarnya lantas tertawa.

Bahkan, ada tetangga yang terang-terangan kepada Amie minta diajari membuat martabak mi. Awalnya, si tetangga itu mengira bahwa martabak mi tersebut dibuat dari tepung, sama seperti martabak yang dijual.

"Ketika saya beri tahu cara membuat martabak mi, dia (tetangga, Red) nggak percaya," ungkapnya. Sekarang, si tetangga itu akhirnya juga menggemari martabak mi.

Widianti Ratih Dina, anak ketiga Amie, mengaku suka dengan martabak mi buatan ibunya. Makanan tersebut kerap disuguhkan ketika teman-temannya datang ke rumah. "Teman-teman suka sekali," jelasnya.

Agar lebih enak, kata cewek 17 tahun itu, martabak mi dicocol dengan saus tomat atau sambal. Bisa juga saus asam manis. "Bergantung selera saja. Suka yang mana," ucapnya. (ai/tia)

Resep

Martabak Mi

Bahan:

Dua bungkus mi instan

Dua butir telur

Satu batang daun pre

Dua siung bawang putih

Dua batang sosis (diiris sesuai selera)

Garam secukupnya

Merica secukupnya

Cara membuat :

-Rebus mi hingga matang.

-Setelah matang, saring mi.

-Kocok telur.

-Campur kocokan telur dengan mi. Tambahkan irisan daun pre, bawang putih, dan sosis.

-Goreng hingga matang.

-Sajikan dengan saus tomat atau sambal.

Salad

Bahan :

-Semangka

-Melon

-Apel

-Anggur

-Aneka agar-agar

-Mayones

Cara membuat :

-Potong buah dan agar-agar matang sesuai selera.

-Campur buah potong dengan mayones.

Gunakan Falsafah Jawa

AMIE Ibnu Hadjar tergolong wanita yang aktif. Tidak hanya memasak, perempuan 51 tahun tersebu

Selalu Sediakan Buah Segar

Martabak mi menjadi andalan, terutama bila malas makan nasi. Cara membuatnya pun cukup mudah.

Ultah Semakin Green dan Greng

Bagi warga Evergreen, bertambahnya usia bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Ulang ta

HALAMAN KEMARIN

Gerakan - Gerakan
Setumpuk Manfaat Madu Lebah
Jaga Kelucuan, Rajin Baca Buku Humor
Bus Nahas Pengajar Syukur
Bahan Makanan Tepat Atasi Penurunan Selera
Dana Cadangan, Pembuat Hidup Nyaman
Kebutuhan Keluarga Harus Terpenuhi
Nyeri Tulang Punggung Bengkok Selalu Sediakan Buah Segar

Martabak mi menjadi andalan, terutama bila malas makan nasi. Cara membuatnya pun cukup mudah. Hanya dalam hitungan menit, makanan itu sudah siap disantap. "Kalau lapar, anak-anak biasanya minta dibuatkan martabak mi," kata Amie.

Tambahan wortel, buncis, dan sosis cukup memenuhi kandungan gizinya. Sebab, ada karbohidrat dari mi, protein hewani dari telur dan sosis, serta mineral dan vitamin dari wortel dan buncis. "Isiannya bisa juga diganti dengan bahan lain. Sesuai selera saja," lanjut dia.

Selain martabak mi, salad juga selalu diserbu oleh anggota keluarga tersebut. Amie mengatakan, bahan salad selalu tersedia di lemari es. "Kalau mau buat, tinggal mencampurkan semua bahan yang ada. Lalu, ditambah mayones," kata perempuan asal Solo itu.

Bahan salad yang siap tersedia adalah buah-buahan. Misalnya, melon, apel, anggur, dan semangka. Ada juga jeli atau agar-agar aneka warna. Pada dasarnya, Amie tidak suka ribet. Karena itu, dia memilih menggunakan mayones yang sudah jadi daripada harus buat sendiri. "Kalau buat sendiri, bisa. Tapi, saya agak malas," terangnya lantas terkekeh. "Harus difermentasi dulu. Itu yang membuat ribet," tambahnya.

Amie mengatakan selalu menyediakan buah di rumahnya. Terutama, buah segar. "Salad hanya jadi alternatif. Selain jadi es buah, bisa buat jus dan buah segar," tuturnya. (ai/tia)

Hidup Berbagi, Semangat Hari Tua
Koleksi Eye Shadow dan Cetakan Kue

Nadine Candrawinata


180 Menit Sehari demi Rescue Diver

Nadine Chandrawinata Antara Ujian Diving dan Skripsi

Putri Indonesia 2006 Nadine Chandrawinata menanti dua gelar yang sangat diidam-idamkan. Menjadi penyelam profesional dengan sertifikat resmi dan lengkap serta menjadi sarjana. Saat ini, dia sedang menghadapi dua ujian untuk meraih dua predikat itu.

---

Jumat (8/8), Nadine berangkat ke Manado menuju Pantai Bunaken, tepatnya area Pantai Bastianos. Dia pergi ke pantai tersebut untuk berlibur sekaligus menjalani ujian tingkat tiga olahraga diving alias menyelam.

Menurut rencana, selama lima hari Nadine berada di sana. Lalu, dia pulang ke Jakarta dan bersiap-siap merayakan ulang tahun Indonesia. Di Jakarta, anak sulung di antara tiga bersaudara itu akan menyelam dan menancapkan bendera merah putih di kolam ikan hiu, Ancol, pada 17 Agustus nanti.

Nadine sebenarnya sudah mengantongi dua sertifikat, yaitu sertifikat tingkat satu dan dua. Tingkat satu dikenal dengan istilah open water, sedangkan yang kedua merupakan level advance. "Sekarang, aku coba ambil (sertifikat, Red) rescue diver," ucapnya, kepada Jawa Pos.

Mereka saja yang sudah mengantongi rescue diver, lanjut Nadine, sudah bisa menolong orang lain dan peduli terhadap sekitar alam laut. Level pertama dan kedua itu hanya untuk diri sendiri. "Tahap yang lebih tinggi, yang keempat tersebut, adalah dive master," jelas perempuan kelahiran Hannover, Jerman, 8 Mei 1984, itu.

Sebenarnya, tambah dia, untuk memperoleh sertifikat lengkap menyelam, dirinya tidak perlu jauh-jauh ke Sulawesi. Bisa di Jakarta, di sekitar Pulau Seribu. Tapi, Nadine mengincar sertifikat standar internasional. Untuk mendapatkan sertifikat itu, tidak semua tempat menyediakan.

Ujiannya berat juga. Setiap hari, Nadine harus melewati ujian teori dan praktik. Untuk ujian teori, pertanyaannya tidak jauh dari seputar pemahaman menyelam, tindakan pertolongan, dan pengetahuan alam bawah laut. "Nah, setelah itu, giliran praktiknya," imbuh Duta Pariwisata Pulau Wakatobi yang terkenal dengan lautnya yang indah tersebut.

Hasil tes tertulisnya kemudian dikirim ke Australia lewat sebuah lembaga. Selanjutnya, hasil itu dikoreksi apakah layak mendapatkan sertifikat atau tidak. "Aku ingin dapat sertifikat internasional karena ada niat diving di luar negeri, ke Bahamas atau Miami," harap kakak kandung si kembar Marcel dan Mischa Chandrawinata tersebut.

Yang paling melelahkan dari proses ujian adalah tahap praktik. Nadine harus menyelam empat kali sehari. Sekali nyemplung, dia menghabiskan waktu sekitar 45 menit. Totalnya 180 menit. "Sebenarnya, ada tambahan, night dive (menyelam malam, Red). Tapi jarang, keburu capek," terangnya.

Tapi, tutur Nadine, menyelam malam sebenarnya sangat menyenangkan. Meski membutuhkan konsentrasi penuh, alam bawah laut memberikan banyak kejutan. Sebab, binatang-binatang laut yang sulit ditemui pada siang hari ternyata bermunculan ketika malam. "Yang langka muncul. Sudah begitu, bisa lihat ikan kawin, penyu kawin, banyak sekali," ungkap dia yang sudah beberapa kali melakukan night dive tersebut.

Perjuangan mendapatkan sertifikat rescue diver itu jadi pemanasan jelang ujian skripsi. Mahasiswi London School of Public Relations, Jakarta, jurusan public relations tersebut sudah menyelesaikan skripsi berjudul Pengaruh Model Iklan terhadap Citra Produk.

Sepulang dari Manado, skripsi itu segera didaftarkan ke kampus. Dia berharap segera mendapatkan jadwal sidang. "Sudah siap. Aku memang lebih antusias melakukannya daripada ketakutan," ucapnya. Setelah lulus, kelak Nadine bertekad fokus bekerja.

Kemewahan Yang terjangkau


HARGA TERJANGKAU, Rangkaian koleksi jam tangan GC hadir sebagai produk affordable luxury, yang memiliki desain fashionable, kualitas tinggi, namun terjangkau.


MEWAHtak berarti mahal. Gc menawarkan koleksi jam tangan cantik,namun terjangkau. Affordable luxury adalah ungkapan yang disebut President & CEO Gc Cindy Livingston saat meresmikan gerai kedua Gc di Jakarta.

Ya,kemewahan yang terjangkau merupakan ungkapan yang tepat bagi Gc. Saat melihat koleksi yang ditawarkan, yang terlihat adalah citra elegan bahkan mewah. Namun, saat membalik tag harga, jumlah yang tertera di sana bisa membuat Anda tersenyum lega.

Tidak perlu membayangkan harus merogoh kocek hingga puluhan juta karena Gc dipatok pada kisaran harga Rp1,8 juta-Rp5,7 juta untuk koleksi wanita dan Rp2,2 juta–Rp6 juta untuk koleksi pria. Apa yang membuat Gc begitu terjangkau? Livingston mengatakan, hal itu karena cara pendekatan Gc yang berbeda dengan brand lain.

”Konsumen Gc membutuhkan status, pernyataan gaya, tapi dengan harga yang masuk akal.Karena itu,Gc hadir sebagai produk affordable luxury, yang memiliki desain fashionable, kualitas tinggi, tapi dalam harga yang terjangkau,” sebut Livingston.

Tentu pendekatan inilah yang menjadikan Gc berada di 10 top brandteratas yang diimpor dari Swiss pada tahun 2007.SequelAG sebagai member dari Federation of the Swiss Watch Industry FH,menyatakan bahwa Gc Watches berada dalam baris terdepan rekor penjualan tersebut,dan memecahkan rekor penjualan jam tangan Swiss Made selama 18 tahun terakhir.

Hal itu tentu tidak hanya diraih dari segi harga yang terjangkau semata. Desain klasik dan elegan pun menjadi faktor pendukung penting lain yang membuat Gc menjadi favorit. Lihat saja koleksi yang dipertunjukkan dalam fashion showkoleksi terbaru Gc yang digelar bersamaan dengan pembukaan gerainya.

Salah satunya yang menarik perhatian adalah koleksi Diver Chic Ceramic.Jam tangan ikonik tersebut menggabungkan citra feminin,desain,dan fungsi dalam kemasan sport watch nan elegan. Sementara strap-nya yang terbuat dari keramik memberikan pernyataan gaya tersendiri, chic, feminin, sekaligus sophisticated.

”Gc Watches mendesain the Diver Chic Ceramic series sebagai ikon keanggunan bagi wanita sporty yang ingin tampil chic,”sebut Marketing Communication Supervisor Timepieces Division Guess Collection Indonesia Nada Ansani Rusli. Bagi mereka yang menginginkan tampilan lebih feminin, Gc juga menghadirkan koleksi khusus Pink Sapphire Luxuryyang dilengkapi 28 batu safir pink di sekeliling case.

Paduan warna putih dan pink dari batu safir memberikan tampilan yang begitu manis sekaligus glamor. Bagi pria, tampilan sporty menjadi unggulan Gc. Salah satunya adalah SE-2,generasi baru seri sport SE yang dirilis bersamaan dengan pembukaan gerai Gc di PS.Keunikan SE-2 dibandingkan pendahulunya terletak pada gaya konservatif khas Eropa dan garis geometris nan tegas.

Bentuknya yang kotak menjadi pernyataan gaya, sementara strap croco skin mewakili sisi kemewahan koleksi ini.Adapun gaya para pria petualang menjadi inspirasi koleksi Adventurous Spirit yang termasuk dalam rangkaian Sport Class XL dari Gc. Di kesempatan yang sama, Gc juga menghadirkan rangkaian lini perhiasan terbaru, yakni Gc Jewellery.

Jangan dulu berpikir mengenai taburan berlian, lini perhiasan Gc justru hadir dengan desain simpel tapi sophisticated. Gc Jewellery adalah bentuk status bertajuk unsurpassed savvy. Beragam seri dari gelang rantai, kalung, cufflinks, cincin, dan aksesori lain yang mampu mendefinisikan arti sebuah penampilan.

Kiprah Desainer Muda Indonesia


MEMILIH terjun di dunia mode, berarti memilih jalur nan terjal.Dibutuhkan mental yang kuat untuk terus bertahan dan menjadi seorang desainer yang diakui.


Perjalanan yang sangat jauh dan berliku.Perjuangan para desainer tidak berhenti saat mereka berhasil menciptakan sebuah karya atau saat mereka meluncurkan label pribadi.Jalan menuju sukses masihlah jauh.Mereka harus bisa menarik sekaligus mempertahankan konsumen, buyer, juga pihak media.

Selain itu,setiap musimnya,mereka pun harus bisa menghadirkan sesuatu yang berbeda, menarik, inovatif, juga inspiratif. Bila tidak,bisa jadi penjualan mereka pada musim mendatang anjlok. Tapi kenyataan ini tidak mengubah antusias kaum muda untuk terjun ke dunia yang identik dengan kata glamor ini.

Setiap tahunnya,berbagai sekolah mode di dunia meluluskan ratusan calon desainer baru, bintang muda berbakat yang akan melanjutkan benang kreativitas para desainer sebelumnya. Namun, itu saja belum cukup. Dari seluruh alumni sekolah mode, hanya sedikit yang berhasil mencuat, mengibarkan namanya di dunia mode.

Mereka yang namanya dielu-elukan sebagai desainer muda berbakat, penerus nama-nama besar yang sudah ada sebelumnya. Selebihnya masuk ke dunia mode industrial yang lebih besar, baik itu garmen maupun manufaktur. ”Perjuangan jadi perancang itu sangat berat. Dibutuhkan kemampuan mental dan niat yang teguh karena statistiknya dari 10 lulusan sekolah mode, hanya satu yang sukses menjadi desainer,” sebut founder Bali Fashion Week,Mardiana Ika.

Desainer yang telah berhasil mengembangkan sayapnya hingga Hong Kong ini juga mengatakan, hal tersebut terjadi karena banyak kendala yang dialami desainer muda.” Mereka memiliki banyak kendala, beberapa di antaranya masalah finansial juga support,”sebutnya. Toh, meski begitu,beberapa desainer pemula tetap berusaha melangkah. Mereka melakukan berbagai upaya agar namanya bisa dikenal masyarakat lebih luas.

Salah satunya adalah desainer muda Selphie Bong. Desainer muda asal Lampung ini tidak gentar menyerah. Tidak mendapat support yang memuaskan di kotanya, Selphie tidak tanggung- tanggung, langsung bertolak menuju New York. Di sana dia memenangi kompetisi desain.Prestasi yang sangat membanggakan, mengingat dia merupakan satusatunya wakil dari Indonesia.

Saat pulang ke Indonesia, Selphie semakin mantap berkarya. Dia pun merilis label pribadinya, Selphie Bong, dan menjadi salah satu partisipan anyar di ajang pekan mode internasional, Bali Fashion Week.Tidak dinyana,koleksi bertema ”Memory Lost”yang disuguhkannya ke hadapan khalayak mode,memancing tepuk tangan riuh.

Dengan pengerjaan yang detail, garis rancangan tajam, serta kemasan feminin, Selphie berhasil menampilkan koleksi bergaya masa kini. ”Desainer muda seperti Selphie inilah yang harus terus kita dukung,”kata Ika. Bukan hanya Selphie, Susan Zhuang pun sukses meretas jalannya ke dunia mode dengan menggabungkan diri dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

Lewat wadah ini,Susan bisa lebih fokus berkreasi dan menjadi partisipan dalam berbagai ajang mode. Salah satunya adalah Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) yang dihelat setiap tahun. Desainer muda lainnya, Stella Rissa, juga membuat gebrakan yang cukup luar biasa. Bukan hanya dengan merilis label pribadi,juga menyelenggarakan peragaan busana tunggal sebagai ”sapaan”- nya pada dunia mode Indonesia.

Bertempat di kolam air mancur Taman Menteng, Stella tidak hanya sukses memikat para tamu undangan, tapi juga kalangan media yang hadir.Koleksinya yang segar, muda, dan wearable menjadi poin plus untuk memuluskan jalannya, selain tekniknya yang rapi. Pengamat mode Muara Bagdja pun mengacungkan jempol bagi Stella.Muara mengatakan, kehadiran Stella memberi alternatif baru dan memperkaya dunia mode Indonesia.

”Sebagai desainer baru, dia sudah punya karakter, tahu apa yang dia kerjakan. Dia juga sudah matang secara konsep,”ujarnya. Ya, usia mereka memang boleh muda,pengalaman pun bisa saja minim, tapi semangat yang besar membuat langkah mereka tidak lantas surut.

Mereka tidak menjanjikan sesuatu yang mewah,tapi memiliki ”rasa” akan sesuatu yang segar, baru, dan inspiratif. Sebuah langkah awal bagi si pendatang baru menuju panggung yang lebih luas. Untuk ini, rasanya tepat bila kita angkat topi bagi mereka.

Vita Bawa Pulang 150 Juta


JUARA Vita asal Nganjuk dinobatkan sebagai juara KDI 5 pada grand final di Hall D PRJ, Kemayoran, Jakarta, tadi malam.


JAKARTA (SINDO) – Juara Kontes Dangdut TPI (KDI) 5 terpilih tadi malam. Setelah menjalani karantina selama tiga bulan, akhirnya Novita Anggraini terpilih menjadi juara.

Finalis asal Nganjuk, Jawa Timur, ini memperoleh dukungan SMS terbanyak dari pemirsa TPI,setelah sebelumnya unjuk kebolehan dari empat kategori yang harus dilalui. Arena Hall D Jakarta International Expo PRJ tadi malam menjadi tempat pembuktian bagi Vita—sapaan akrabnya—di hadapan ribuan penonton bahwa dirinya memang layak menjadi juara kompetisi dangdut terbesar di Indonesia ini.

Mengalahkan Yofi Emeilia Sari, grand finalis asal Bengkulu,memang bukan sesuatu yang mudah bagi Vita. Pasalnya,kedua grand finalis ini mendapat posisi yang sama untuk empat kategori yang dipertandingkan. Untuk kategori Dangdut Original dan Dangdut Rock, Vita memang mendapatkan nilai lebih dari Yofi.

Namun, untuk kategori Dangdut Koplo dan Dangdut Koreo,Yofi berhasil menyamakan kedudukan.Penampilan keduanya memang nampak gemilang. Ketika tampil di atas panggung seluas 500 meter persegi dan hujanan tata cahaya serta iringan musik dari Marcel Aulia Big Band, keduanya tak henti-henti mendapat teriakan dukungan dari para penonton.Namun, pada posisi akhir perolehan SMS,Vita mendapatkan persentase 64,40%, sedangkan Yofi 35,60%.

Menyandang gelar juara KDI 5,Vita berhak mendapatkan uang tunai Rp150 juta yang diserahkan Group President & CEO PT Global Mediacom Tbk Hary Tanoesoedibjo. Sementara Yofi, sebagai runner up,berhak mendapatkan Rp75 juta dan juara 3 mendapatkan Rp50 juta. Dalam kesempatan itu, TPI juga memberikan hadiah uang tunai Rp20 juta bagi juara favorit di KDI 5.

Menurut Chief Executive Officer TPI Artine S Utomo, nominal hadiah yang diterima pemenang sangat tinggi. Ditambah kelak banyak pekerjaan yang akan diterima finalis KDI 5. ”Dengan hadiah tersebut, tiap kontestan bisa belajar memanajemen diri sendiri. Pastinya mereka juga akan mulai sibuk dengan kegiatan menyanyi ke berbagai daerah. Pengalaman tampil di berbagai daerah inilah yang akan membuatnya menjadi penyanyi profesional,” jelas Artine.

Setelah dinobatkan menjadi juara KDI 5,Vita mengatakan bahwa dirinya ingin menggunakan hadiah yang dia terima untuk membantu pendidikan di desanya. ”Saya merasa bersyukur. Citacita saya adalah ingin membuatkan musala di desa,” ungkapnya. Dia juga akan mempergunakan hadiah itu untuk biaya sekolah dan keperluan keluarga.