Minggu, 31 Agustus 2008

Otonomi Daerah

Usul DPD tentang Otda Satu Tingkat

Kampanye Buruk bagi Daerah

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengusulkan agar otonomi daerah dilaksanakan di kabupaten/kota atau provinsi saja. Realistiskah usul tersebut? Berikut ulasan Wawan Sobari dari The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP).

---

Ada beberapa argumen mengapa DPD mengusulkan otonomi satu tingkat. Pertama karena besarnya anggaran publik yang harus dikeluarkan untuk membiayai pilkada. Bila otonomi dilaksanakan satu tingkat, pilkada cukup dilakukan di kabupaten/kota atau provinsi saja. Dengan demikian, bisa terjadi penghematan sekitar 50 persen dari total anggaran pilkada satu provinsi secara keseluruhan.Berpotensi Mematikan Inovasi Daerah

DPD secara eksplisit memang tidak memberi kepastian apakah otda satu tingkat akan dilaksanakan di kabupaten/kota atau provinsi. Namun, keduanya memiliki implikasi pada praktik otda selama ini. Bila otda diimplementasikan pada tingkat provinsi, diperkirakan muncul beberapa implikasi.

Pertama, matinya inovasi kabupaten dan kota dalam mengakomodasi kebutuhan serta prakarsa masyarakat. Kabupaten dan kota yang berperan sebagai ujung tombak operasional kebijakan tidak bisa berbuat banyak. Sebab, provinsi lebih dominan mengarahkan kebijakan pembangunan serta pelayanan masyarakat.

Selama tujuh tahun melakukan monitoring dan evaluasi otonomi daerah di Jawa Timur, kemudian di Jogjakarta, Jawa tengah, dan Kalimantan Timur, JPIP menemukan banyak fakta bahwa desentralisasi menjadi faktor pendorong munculnya inovasi daerah.

Delegasi kewenangan berhasil dimanfaatkan untuk mendesain kebijakan serta program dalam peningkatan pelayanan publik, pembangunan ekonomi, dan perbaikan kinerja politik lokal.

Selanjutnya, demokrasi perwakilan menjadi semakin mahal. Proses penganggaran daerah selama ini dinilai tidak mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat secara optimal. Bila proses tersebut dilakukan pada tingkat provinsi, masyarakat daerah semakin sulit memengaruhi kebijakan anggaran yang berpihak pada mereka.

Pun, tingginya potensi konflik kepentingan antarkabupaten dan kota dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat lokal. Daerah saling berlomba mendapat alokasi sumber daya yang cukup untuk memenuhi tujuannya. Situasi itu menjadi tidak sehat bagi hubungan antardaerah.

Terakhir, pemerintah menjadi lebih dominan dan kontraproduktif bagi otonomi daerah. Sebab, provinsi menjadi satu-satunya daerah otonom dan pada saat yang sama merupakan wakil pemerintah di daerah. Akhirnya, daerah menjadi tidak berdaya.

Kabupaten dan kota sudah mengalami situasi itu sebagaimana terungkap dalam serap aspirasi permasalahan daerah oleh DPD pada 2008. Daerah mengeluhkan pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dalam praktiknya sering tidak pas dengan kondisi serta kebutuhan masyarakat setempat.

Sementara itu, bila otonomi daerah dilaksanakan sepenuhnya di kabupaten dan kota, eksesnya seperti yang sekarang banyak terjadi. Yakni, korupsi APBD yang frekuensinya cukup tinggi. Hal tersebut terjadi karena rendahnya pengawasan dan keterlibatan masyarakat. Selain itu, sistem politik daerah yang terkontaminasi praktik politik uang antara elite, pemilik modal, dan sebagian masyarakat menambah rumit situasi tersebut.

Jalan moderat yang bisa ditempuh di antara dua pilihan itu adalah memperkuat peran provinsi dalam mendorong praktik progresif pelaksanaan otda oleh kabupaten dan kota.

Penting pula provinsi mengawasi produk regulasi daerah, seleksi alokasi anggaran daerah, dan identifikasi dengan cermat kebutuhan masyarakat yang tidak terpenuhi oleh APBD kabupaten/kota. Selanjutnya menjadi instrumen untuk mengidentifikasi kebutuhan riil alokasi dana-dana dari pemerintah dalam skema dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Peran penting lainnya adalah menjembatani kebijakan dan persoalan antardaerah. Salah satunya, pengawasan pemanfaatan sumber daya alam dan konservasi lingkungan di daerah. Contohnya, peran mendorong pelestarian kawasan hutan di Bondowoso demi menjaga kawasan Situbondo dari risiko banjir. Begitu pula pentingnya peran mendorong konservasi kawasan Bogor, Puncak, dan Cianjur di Jawa Barat yang berfungsi vital bagi daerah sekitarnya, termasuk DKI.

Pada saat yang sama, pemerintah bisa memandatkan posisi yang lebih kuat pada masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan otonomi di tingkat kabupaten/kota. Terutama dalam pengawasan serta penganggaran daerah. Pemerintah tidak saja memberikan ketetapan hukum bagi jaminan keterlibatan masyarakat. Masyarakat pun perlu difasilitasi dan dilatih agar bisa berperan optimal serta objektif, sehingga bisa menghindari dominasi kepentingan politik golongan tertentu.

Pada akhirnya, perlu menjadi perhatian bahwa kebijakan otda bukan menyangkut pertimbangan teknis penyelenggaraan pemerintahan daerah semata. Melainkan pula kesepakatan politik. Maka, usul otda satu tingkat harus dicermati dengan hati-hati. Sebab, bisa saja potensi resentralisasinya lebih besar daripada perbaikan desentralisasi.

Berikutnya, besarnya ekses konflik pascapilkada yang menimbulkan besarnya biaya sosial dan politik dibanding biaya pilkada itu sendiri. Contohnya, konflik pilkada Maluku Utara yang berlarut-larut. Luka perpecahan dan friksi di tingkat masyarakat cukup sulit disembuhkan dalam waktu singkat, sehingga bisa mengganggu aktivitas masyarakat dan pemerintahan.

Terakhir, rendahnya efektivitas koordinasi yang berujung konflik. Ego kedaerahan memunculkan agenda eksklusif dalam prioritas pembangunan daerah. Kabupaten/kota dan provinsi memiliki agenda yang sering sulit diselaraskan dalam pembangunan.

Apalagi menyangkut bagi hasil sumber daya keuangan antara kabupaten/kota dan provinsi. Risiko konflik yang ditimbulkan lebih besar. Ditambah perbedaan kendaraan politik masing-masing kepala daerah yang saling bersaing.

Efisiensi dan Demokrasi

Usul otonomi satu tingkat sebenarnya menambah daftar kampanye merugikan terhadap praktik otonomi daerah (otda). Sebab, wacana tersebut lebih mewakili pendapat negatif terhadap otda. Serta, seolah-olah menjadi solusi kegagalan otda yang dipraktikkan daerah, sementara melupakan sejumlah keberhasilan daerah.

Tengok saja argumen efisiensi anggaran dan demokrasi yang menjadi landasan DPD mewacanakan usul tersebut. Dalam nota sidang paripurna khusus DPD 2008 dijelaskan praktik pilkada berbiaya tinggi. Asumsinya, biaya yang dikeluarkan belum tentu sejalan dengan kemanfaatan publik atas hasil pilkada.

Persoalannya, mengapa pilkada yang harus dipersoalkan dan menjadi dasar untuk melakukan otda satu tingkat? Padahal, hasil pilkada bergantung pada beberapa komponen pendukungnya. Misalnya, proses pencalonan dan kualitas calon yang diusung partai politik. Lahirnya kepala daerah yang bermanfaat bagi daerah harus pula dipertanyakan pada dua komponen tersebut.

Berdasar hasil studi JPIP sejak 2001, lahirnya kebijakan progresif dan berpotensi memajukan daerah bergantung pada komitmen bupati serta wali kota. Komitmen tersebut merupakan akumulasi antara kualitas individu dan kepemimpinan kepala daerah. Sementara faktor lainnya hanyalah sebagai pendukung.

Argumen efisiensi dan demokrasi tidak selamanya bertolak belakang. Sebab, pada dasarnya efisiensi bisa dilakukan tanpa mengurangi nilai demokrasi. Pemerintah bisa mendesain satu proses pilkada yang efisien tanpa harus mendistorsi tujuan demokrasi.

Untuk itu, DPD bisa belajar pada desain UU No 10/2008 tentang Pemilu. Regulasi tersebut berhasil mengompromikan batas kursi di parlemen secara nasional bagi partai politik yang bisa ikut dalam pemilu. Yakni, minimal 2,5 persen.

Dengan batas tersebut, pemilu nanti hanya diikuti oleh partai yang memiliki dukungan massa cukup, sehingga fragmentasi partai di parlemen akan berkurang. Secara teoretis akan mendorong efisiensi pengambilan keputusan penting.

Apalagi bila pemilihan presiden dan anggota DPR bisa dilakukan secara serentak dalam pemilu berikutnya. Maka, efisiensi politik benar-benar akan terjadi, tanpa mengabaikan tujuan dan metode demokrasi. Sebab, partai politik dan kandidat pemimpin yang turut serta dalam pemilu semakin terseleksi, sehingga friksi politik pada tingkat elite dan masyarakat bisa diminimalkan. Kabupaten-Kota Akan Protes

Otonomi daerah satu tingkat pada provinsi lebih realistis. Alasan utamanya, tercipta keadilan dan pemerataan antardaerah. Inilah wawancara JPIP dengan guru besar FISIP Universitas Airlangga, Kacung Marijan.

---

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengusulkan otonomi daerah satu tingkat, bagaimana pendapat Anda?

Secara teoretis, terdapat perdebatan mengenai pilihan otonomi satu tingkat. Alasan utama terkait dengan pemerataan ekonomi. Bila otonomi difokuskan pada tingkat kabupaten atau kota, konsekuensinya, pemerataan ekonomi antardaerah terabaikan. Bisa muncul daerah yang maju secara ekonomi. Namun, ada pula daerah yang ketinggalan. Jadi, otonomi satu tingkat pada provinsi merupakan jalan tengah.

Apa argumen yang tepat untuk usul tersebut?

Keadilan serta pemerataan ekonomi dan infrastruktur. Bila provinsi menjadi fokus utama otonomi daerah, akan terjadi pemerataan. Meskipun bukan jaminan pemerataan akan serta-merta terjadi.

Selain itu, Indonesia sudah punya pengalaman untuk hal tersebut, seperti penerapan otonomi khusus di Aceh dan Papua. Begitu pula penetapan DKI sebagai daerah khusus.

Terkait usul tersebut, siapa paling berkompeten mendorongnya?

Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dengan catatan, perlu melakukan kajian serius terlebih dahulu.

Apa resistensi yang mungkin muncul terkait dengan usul itu?

Salah satunya mendapatkan protes dari daerah-daerah kaya. Baik daerah kaya sumber daya alam maupun daerah yang menjadi pusat jasa. Misalnya, Kota Surabaya yang sumber pendapatan asli daerahnya cukup banyak dan potensial.

Apa konsekuensi politik yang diakibatkan perubahan tersebut?

Yang paling konkret adalah perubahan otoritas ke gubernur menjadi semakin besar. Selain itu, diikuti proses pemilihan kepala daerah yang terfokus pada tingkat provinsi.

Apa jalan tengah agar resistensi dan konsekuensi tersebut jadi minimal?

Penegakan prinsip berbagi. Yaitu, berbagi tanggung jawab. Tidak serta-merta karena provinsi menjadi fokus utama otonomi daerah, kabupaten dan kota hanya jadi bawahan. Harus terjadi pembagian peran yang tepat
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sidang Paripurna DPD 2008

Pilkada Dibanggakan, Pemekaran Dikeluhkan

Jumat lalu (22/8), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menyelenggarakan sidang paripurna. Redhi Setiadi dari The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) mencatat beberapa hal penting tentang pelaksanaan otonomi daerah.

---

Ada suasana lain di sidang paripurna khusus DPD pekan lalu. Suasana yang awalnya terkesan tegang dan monoton tiba-tiba pecah oleh gelak tawa dan tepuk tangan peserta sidang. Itu tak lain karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba-tiba menghentikan pidatonya untuk menyeka keringat yang membasahi wajahnya.

Sebagaimana diberitakan dalam situs resminya, Presiden SBY melontarkan dua kemungkinan mengapa dia berkeringat. "Mohon maaf, kalau berkeringat seperti ini pasti ada dua kemungkinan," katanya. "Pertama, mungkin karena penghematan energi. Maka, AC dikurangi. Sama seperti di istana, panas," ujar SBY disambut gelak tawa anggota dewan.

"Kedua, berkeringat karena kita semua di sini sangat bersemangat," lanjutnya. Tepuk tangan kemudian membahana di Ruang Nusantara Gedung MPR/DPR/DPD.

Presiden pantas berkeringat. Dia harus menyampaikan keterangan pemerintah mengenai arah dan kebijakan pembangunan nasional dan daerah serta masalah-masalah kebangsaan yang terangkum dalam 17 halaman kuarto. Mengenai otonomi daerah, presiden merangkumnya dalam tiga ranah. Yakni desentralisasi politik, fiskal, dan administrasi.

Pertama, pada ranah desentraliasi politik, presiden membanggakan kondusifnya situasi politik dan keamanan di daerah yang memungkinkan terselenggaranya pilkada di beberapa penjuru tanah air. Pilkada merupakan perwujudan desentralisasi politik.

Pemerintah patut bangga. Sebab, sejak 1 Juni 2005 hingga 20 Agustus 2008, telah terselenggara 414 pilkada, baik pemilihan gubernur maupun bupati/wali kota. Karena itu, pada akhir 2008, seluruh gubernur, bupati, dan wali kota di Indonesia sudah terpilih langsung oleh rakyat di daerah. Presiden juga mengapresiasi keikutsertaan calon perseorangan dalam proses demokrasi di daerah mulai tahun 2008.

Pada bagian lain pidatonya, presiden juga menyadari perjalanan otonomi daerah yang terkesan maju-mundur. Ini sekaligus merupakan respons terhadap temuan DPD yang menyebutkan masih banyak peraturan perundangan yang tidak satu penjuru dengan semangat otonomi daerah.

Menurut presiden, itu semua merupakan bagian dari proses evolusi. Itu juga terjadi di negara lain. Karena itu, otonomi daerah kadang diwarnai proses desentralisasi, resentralisasi, redesentralisasi, dan lain-lain.

Kedua, desentralisasi fiskal. Dalam pidatonya, presiden menyampaikan kabar gembira bagi daerah. Sebab, pemerintah berencana mengalokasikan dana transfer ke daerah pada 2009 sebesar Rp 303,9 triliun. Naik sebesar Rp 174,2 triliun dari tahun 2004 atau naik 134,3 persen.

Anggaran tersebut direncanakan berbentuk dana bagi hasil Rp 89,9 triliun atau mengalami kenaikan 144,9 persen dari tahun 2004, dana alokasi umum (DAU) Rp 183,4 triliun atau naik 123,3 persen dari tahun 2004, dan dana alokasi khusus (DAK) Rp 22,3 triliun atau naik lebih dari empat setengah kali lipat dari tahun 2004.

Sementara itu, dana otonomi khusus untuk Aceh, Papua, dan Papua Barat direncanakan Rp 8,3 triliun, naik empat kali lipat dari 2004. Selain itu, pertama dalam sejarah pusat-daerah, pemerintah juga mengalokasikan dana bagi hasil cukai tembakau dua persen kepada daerah penghasil cukai hasil tembakau.

Pemerintah patut berbangga dengan kian derasnya dana yang mengalir ke daerah. Sebab, kenaikan yang berlipat-lipat dana itu melampaui angka inflasi setiap tahun yang rata-rata sembilan persen. Sayang, pada pidato tersebut presiden masih saja tidak menyebut jumlah dana yang mengalir dari daerah ke pusat. Jangan-jangan, meskipun persentasenya naik, sebenarnya dana yang mengalir ke pusat jauh lebih besar daripada yang dialirkan kembali ke daerah.

Ketiga, pada ranah desentralisasi administrasi, presiden mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam menyederhanakan proses perizinan.

"Saya memberikan apresiasi terhadap inisiatif dari pemerintah daerah yang melakukan penyederhanaan proses perizinan di daerah, dengan menyediakan kantor pelayanan perizinan terpadu," kata presiden.

Menurut presiden, tumbuhnya kantor pelayanan satu pintu di berbagai daerah memperlihatkan terjadinya peningkatan kesadaran pemerintah daerah tentang pentingnya perbaikan iklim investasi.

Ada kontradiksi pada pernyataan presiden itu. Sebab, inisiatif daerah dalam menyederhanakan proses perizinan yang sudah sampai pada taraf pembentukan kantor pelayanan satu pintu justru dimundurkan oleh pusat dengan diterbitkannya PP 41/2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Pada PP itu, secara tersirat pemerintah tidak lagi mendorong pembentukan lembaga perizinan satu pintu, melainkan hanya perizinan satu atap.

Padahal, sebelum PP itu terbit, ada Permendagri 24/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang mengamanatkan kepada daerah "wajib" membentuk lembaga perizinan satu pintu.

Pemekaran daerah juga disinggung presiden. Bahkan, secara tegas presiden meminta pemekaran daerah segera dievaluasi. Sebab, sejak 1999 hingga sekarang, telah terbentuk 191 daerah otonom baru. Terdiri atas 7 provinsi, 153 kabupaten, dan 31 kota. Dengan demikian, saat ini Indonesia terdiri atas 33 provinsi, 386 kabupaten, dan 91 kota.

Lebih dari evaluasi, seharusnya pemekaran daerah dihentikan untuk sementara (moratorium). Sebab, selama ini pemerintah belum menyampaikan kepada publik perkembangan daerah otonom yang dibentuk pada 1999. Ditengarai, pemekaran daerah yang terjadi hingga saat ini hanya akan memberatkan anggaran negara. Terlebih, pemekaran didominasi motif politis elite lokal. (mk/e-mail: redhi@jpip.or.id)

Usulkan Otda Satu Tingkat Saja

Sidang paripurna tahunan keempat DPD ini mengambil tema Rekonstruksi Kebijakan Politik Desentralisasi dan Otonomi Daerah serta Implementasinya. Ada beberapa hal yang menjadi sorotan lembaga senator daerah itu.

Pertama, DPD mengeluhkan masih adanya inkonsistensi antara kebijakan dasar desentralisasi dan kebijakan-kebijakan lain pemerintahan. Inkonsestensi kebijakan itu berwujud tidak sinkronnya regulasi-regulasi sektoral dengan regulasi otonomi daerah. Masih banyak produk perundangan-undangan yang belum disinkronkan.

Karena dualisme peraturan perundangan di daerah itu, kerap terjadi kerancuan dan ketidakpastian. Antara lain pada kegiatan ekonomi di daerah. Sayang, DPD tidak merinci UU apa saja yang tidak konsisten dengan semangat desentralisasi itu.

Menurut evaluasi JPIP, memang masih banyak ditemukan UU, PP, peraturan menteri, dan surat edaran menteri yang tidak berpenjuru pada semangat otonomi daerah. Dalam satu departemen pun, seperti Departemen Dalam Negeri (Depdagri), proses penyelarasan peraturan perundangan juga tidak berjalan. Akibatnya, peraturan pelaksana satu UU saja bisa saling bertentangan.

Kedua, DPD mengkritisi struktur bangunan otonomi daerah yang disusun sebagai bangunan berjenjang (hierarchical autonomy). Yakni di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Wujudnya, beberapa kewenangan yang didesentralisasikan masih terbagi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Akibatnya, dalam pelaksanaannya masih terlihat benturan-benturan karena belum jelasnya batas-batas kewenangan antara dua tingkat otonomi tersebut.

Untuk itu, DPD mengusulkan peninjauan kembali dikotomi provinsi dan kabupaten/kota sebagai basis pelaksanaan otonomi daerah. DPD melontarkan kemungkinan agar otonomi daerah dilaksanakan pada satu tingkat saja, apakah di tingkat provinsi atau kabupaten/kota.

Lontaran gagasan DPD itu menarik untuk dikaji. Bisa jadi, ini akan menjadi bola panas yang makin mempertentangkan peran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam otonomi daerah. Memang sudah saatnya, peran dan fungsi provinsi yang kian tanggung seperti saat ini segera dicarikan solusi.

Menarik otonomi ke tingkat provinsi jelas merupakan kemunduran. Sebab, akan makin menjauhkan pemerintah dengan masyarakat. Wilayah Indonesia yang amat luas tidak cocok jika otonomi daerah diletakkan di provinsi.

Provinsi sebaiknya diperankan sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Tugas dan fungsinya bersifat konsultatif dan supervisi atas segala kebijakan yang dibuat pemerintah kabupaten/kota.

Ketiga, seiring dengan semakin besarnya dana pusat yang mengalir ke daerah, DPD mengharapkan pemerintah meningkatkan pemberdayaan (empowerment) serta memberikan bimbingan dan petunjuk. Terutama yang berkenaan dengan proses penganggaran dan pembiayaan di daerah.

Karena itu, BPK (Basan Pemeriksa Keuangan) dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) perlu melakukan supervisi dan tuntunan pada jajaran penyelenggara pemerintahan di daerah untuk menegakkan disiplin anggaran agar mencegah korupsi dan pemborosan keuangan negara.

Banyaknya kasus korupsi di daerah terutama disebabkan oleh tidak jelasnya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang regulasi penganggaran pemerintah daerah. Ini bisa dilihat dari banyaknya kepala daerah dan birokrat daerah yang terjerat kasus korupsi karena dianggap melanggar PP, permendagri, permenkeu, ataupun surat edaran menteri. Celakanya, regulasi-regulasi itu biasanya terbit belakangan, namun berlaku surut.

Terkait dengan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan, DPD menyoroti perencanaan dan pemrogramannya. Praktik yang terjadi saat ini, daerah seolah hanya ditempati kegiatan yang tidak terukur dan tidak berada dalam kerangka perencanaan pembangunan daerah.

Selain itu, atas nama dana dekonsentrasi, telah tumbuh unit-unit kerja kepanjangan tangan pusat atau UPT-UPT yang di banyak daerah tidak dibutuhkan. Bahkan, tumpang-tindih dengan dinas-dinas otonomi.

Temuan JPIP juga menyiratkan hal yang sama. Kadang, pembentukan dinas baru di daerah dimotivasi agar bisa mendapatkan dana dekonsentrasi dari departemen pusat. Sebab, dana tersebut tidak bisa turun jika tidak ada instansi di daerah yang satu rumpun dengan departemen di pusat.

Karena itu, DPD menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan dana-dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan dialihkan menjadi anggaran-anggaran yang langsung dialokasikan ke daerah. Misalnya dalam bentuk DAU.

Untuk menepis penilaian selama ini bahwa DPD hanya memikirkan upaya penguatan kewenangan, lembaga para senator itu juga melaporkan hasil yang telah dicapai selama empat tahun masa kerja.

Sejak 2004, DPD telah menghasilkan 154 buah produk. Rinciannya, 10 buah usul inisiatif RUU, 83 pandangan, pendapat, dan pertimbangan mengenai berbagai rancangan undang-undang baik yang berasal dari presiden maupun DPR, dan 38 produk hasil pengawasan. Selain itu, ada 23 keputusan yang berkaitan dengan APBN.

Sayangnya, di antara sepuluh buah RUU inisiatif yang telah disampaikan kepada DPR, baru satu RUU yang ditindaklanjuti oleh DPR. Yakni RUU tentang Perubahan Ketiga atas UU 3/1950 tentang Pembentukan DI Jogjakarta.

Sabtu, 23 Agustus 2008

Dian Sastro Jadi istri Arjuna


JAKARTA - Setelah Ada Apa dengan Cinta?, Dian Sastrowardoyo kembali berpasangan dengan Nicholas Saputra. Mereka bermain bersama dalam film pendek berjudul Drupadi.

Dian berperan sebagai Drupadi, istri Arjuna yang diperankan oleh Nico -sapaan akrab Nicholas. Tapi akhirnya, karena sebuah takdir yang tak terelakkan, mereka berpisah dan Drupadi menjadi istri Pandawa.

Cerita Drupadi memang menyadur kisah pewayangan Mahabarata. Drupadi adalah putri Raja Panchala nan cantik, cerdas, dan setia kepada suami. Tapi, kemudian dia berontak. Dia ingin memanusiakan diri sendiri setelah berkali-kali dijadikan komoditas, yakni bahan taruhan Pandawa terhadap Kurawa.

Dalam film produksi SinemArt karya sutradara Riri Riza itu, Dian tidak hanya berakting. Untuk kali pertama, pemeran utama film Pasir Berbisik tersebut rangkap jabatan sebagai produser. "Aduh, baru belajar. Berat lho jadi produser. Intinya, saya coba-coba jadi produser, tapi dibantu sama Wisnu, partner saya (sekaligus manajer, Red)," ungkapnya saat ditemui di Goethe Institute, Jakarta, kemarin (21/8).

Ide memfilmkan Drupadi juga berasal dari Dian. Awalnya, dia berdiskusi dengan sang penulis naskah, Leila S. Chudori dan Mira Lesmana. Kemudian, ide tersebut berkembang menjadi besar, terutama setelah melibatkan Padepokan Bagong Kussudiardja yang dipimpin Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto.

Menurut Dian, film Drupadi memadukan tiga unsur seni, yakni akting, tari, dan musik. "Kami memang selalu kepikiran harus dicari level baru untuk film. Mencari alternatif dan bentuk-bentuk berbeda," tegas Riri.

Riri mengatakan, menceritakan salah satu penggalan kisah pewayangan menjadi sebuah film pendek sarat makna adalah tantangan utama. Tapi, dia optimistis karyanya akan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan terobosan baru bagi dunia perfilman Indonesia.

Nico mengangguk setuju. Dia menganggap Drupadi berupaya menyuguhkan tontonan idealis yang bisa dinikmati banyak orang tanpa mengurangi esensi kisah Drupadi. "Yang pasti, dua minggu sebelum syuting, saya harus ke Jogja untuk latihan menari dengan gerakan-gerakan sebagai Arjuna," ungkapnya.

Begitu pun Dwi Sasono. Demi memenuhi kebutuhan peran, pemeran Yudistira itu harus belajar teater dan olah vokal di Padepokan Bagong Kussudiardja. "Saya baru pertama belajar teater. Lumayan, ilmu baru, selain memang memerankan karakter seperti itu adalah yang saya idam-idamkan," papar suami Widi AB Three tersebut.

Pernikahan Artika sari devi


Mas Kawin Double Happiness

Pernikahan Indah Artika Sari Devi dan Ibrahim Imran

Tanggal 23 Agustus 2008 menjadi hari penting dalam perjalanan hidup Artika Sari Devi dan Ibrahim Imran alias Baim. Pasangan Putri Indonesia 2004 dan musikus itu akhirnya menuju ke pelaminan. Bagi Artika, prosesi pernikahan itu sangat menegangkan. Jauh lebih mendebarkan ketimbang berdiri di hadapan ribuan orang saat mengikuti perhelatan Miss Universe 2005 di Thailand.

-----

Hingga pukul 14.00, saat panas menyengat, suasana Balai Samudera, Kelapa Gading, kemarin masih terbilang tenang. Padahal, menurut jadwal, setengah jam kemudian akan digelar acara akad nikah antara Baim dan Artika.

Namun, tak lama kemudian iring-iringan mobil memasuki luasnya area parkir gedung tersebut. Sebuah mobil VW Beetle warna krem keluaran 1960-an tampak mencolok di antara deretan mobil lansiran terbaru. Dari mobil bernomor B 1355 SI itulah Baim muncul, memenuhi janji untuk menikahi sang pujaan hati.

Tanpa menunggu lama, akad nikah dimulai. Penghulu dari KUA Kelapa Gading H Warisman mempersilakan Artika untuk segera meminta izin kepada kedua orang tuanya, Kusmayadi dan Poppy. Artika yang mengenakan kebaya buatan Anne Avantie itu berkata dengan sedikit terbata-bata.

"Di hadapan para saksi, saya mohon keikhlasan untuk diampuni segala kesalahan saya. Terima kasih telah membesarkan dan mendidik saya. Saya hanya bisa memberikan doa semoga jasa Papa dan Mama selama ini dibalas oleh Allah,'' ucap gadis kelahiran 29 Nopember 1979 tersebut.

Setelah itu, ayah Artika yang bertindak sebagai wali langsung menikahkan putrinya itu dengan Baim. Mantan vokalis ADA Band itu pun dengan lancar mengucap ijab kabul di hadapan saksi; Ismeth, kakak kandung ayah Baim, dan Kolonel Cory Wahyudi, saksi pihak Artika.

Mas kawin yang diberikan Baim adalah kalung emas seberat 23 gram bergrafir tulisan Mandarin yang mengandung arti double happiness. Selain itu, Baim memberikan uang Rp 230.808 yang disimpan dalam bingkai.

Menurut Baim, jumlah uang maupun kalung emas disesuaikan dengan tanggal pernikahan, yaitu tanggal 23. Apakah angka 23 memiliki arti spesial bagi Baim dan Artika? ''Tidak ada. Tapi, sekarang menjadi spesial karena kami menikah pada tanggal 23," ujar pria kelahiran Hongkong, 31 Mei 1975, itu sesudah prosesi.

Soal tulisan double happiness atau kebahagiaan ganda, menurut dia, sekadar harapan saja. ''Kebetulan saya senang juga literatur Tiongkok. Senang tulisan-tulisan yang membuat hati tenang. Di situ tulisannya double happiness, happiness yang double, insya Allah kita dikasih terus kebahagiaan,'' harapnya, diamini Artika.

Saat prosesi akad nikah berlangsung, wajah Baim terlihat tegang. Dia hanya bisa tersenyum sebelum acara dimulai dan setelah dinyatakan sah oleh penghulu serta para saksi. ''Dari kemarin sudah ketemu kalian saya sok tenang ya. Tapi, sampai sini deg-degan berasa. Jantung (seperti) ada di depan,'' kata pria yang mengenakan baju beskap putih dengan payet dari brutus.

Sungguh, kata Baim, gugupnya itu tidak ada bandingannya. Sepanjang hidup, baru kali itu dia merasakan debar jantung sebegitu hebat. ''Saya manggung segede apa pun evennya nggak sedeg-degan tadi. Alhamdulillah, semua lancar,'' ucapnya.

Baim mengaku, sejak seminggu ini setiap hari menghafal kata-kata untuk ijab kabul. Dia belajar dari orang tua dan teman-temannya yang sudah menikah. ''Sudah hafal, tapi begitu ketemu penghulu ternyata beda. Kata-katanya beda dengan yang saya hafalkan. Akhirnya hafalan itu sia-sia," curhatnya.

Begitupun Artika. Meski sejak dua hari lalu hingga acara siraman mulai tenang, rasa gugup kembali muncul seperti ketika awal-awal mengetahui akan dinikai Baim. "Deg-degannya begitu tadi diperkenalkan sama Baim di meja depan penghulu. Baru berasa akan mempertanggungjawabkan janji sehidup semati. Ya, deg-degan karena bukan hanya di depan orang tua, tapi juga di hadapan Tuhan,'' paparnya.

Minggu, 17 Agustus 2008

Single Terbaru dari Chrisye


Meski telah tiada,bukan berarti karyanya tak lagi ada. Itulah Chrisye, Penyanyi legendaris yang berpulang pada akhir April tahun ini. Ternyata Almarhum Chrisye masih menyimpan jejak suara dalam lagu berjudul "Lirih". Pada Jumat (1/8) lalu lagu ciptaan Aryono Huboyo Djati ini diluncurkan oleh Musica's Studio dalam sebuah konferensi pers di Fashion Bar, Plaza EX, jakarta. Peluncuran single yang sekaligus menjadi bentuk penghargaan terhadap almarhum

Konferensi pers itu dihadiri oleh istri almarhum Chrisye, Damayanti Noor, pencipta lagu Lirih, Aryono Huboyo Djati. Perwakilan Musica Studio, Indrawati Widjaja dan musisi, Vicky Sianipar.

Lagu Lirih ialah lagu yang sempat direkam oleh almarhum namun belum sempat diedarkan. Menurut Direktur Musica Studio, Indrawati Widjaja, lagu ini ternyata terselip dalam arsip lagu-lagu yang pernah direkam Musica Studio's.

Damayanti Noor, selaku istri almarhum, juga tak kalah kaget."Untuk beberapa hal almarhum tidak pernah cerita ke saya termasuk pembuatan lagu Lirih", ujarnya. Bisa dikatakan lagu ini merupakan lagu yang tidak pernah dirilis sebelumnya", jelas Yanti Noor.

Proses perekamannya pun, menurut Aryo tidak begitu rumit. Lagu yang disenandungkan Chrisye itu hanya diambil bagian vokalnya saja. Aransemen orisinal yang semula dibuat oleh Bagoes A. Ariayanto diganti dengan aransemen baru oleh Vicky Sianipar. "Rasanya kayak ga percaya. Masalahnya apakah saya pantas menata musik Chrisye yang selama ini dianggap legendaris. Tapi ini merupakan tantangan bagi saya," tutur vicky.

Dengan aliran world music-nya vicky mencoba memasukan nuansa baru dalam lagu Chrisye."Saya sendiri membuat dua versi aransemen. Saat proses pengerjaan saya juga telah membayangkan konsep musik yang akan dibuat", jelas vicky.

Pada konferensi pers juga turut ditampilkan pemutaran video klip "Lirih". Video klip tersebut disutradarai oleh Abimael Gandhi, dalam video klip tersebut melibatkan sederet artis-artis seperti Nidji,Peterpan, Guruh Soekarnoputra, Aryono Huboyo Djati Hingga keluarga almarhum.

Lagu Lirih nantinya akan diliris menggunakan konsep digital. "Lagu ini tidak dipaksakan masuk dalam kompilasi. Mengingat kompilasi lagu-lagu Chrisye sudah terbilang banyak. Apalagi saat ini penggunaan Ring Back Tone (RBT)sedang marak. Jika ingin mendownload fulltrack nanti bisa diperoleh di gerai-gerai yang ditunjuk," jelas Indrawati Widjaja.

Dalam sesi diskusi dengan pers, meluncur pertanyaan mengenai seputar target yang ingin dicapai oleh Musica. Pihak Musica menjawab bahwa tidak ada target apapun ari dirilisnya lagu tersebut. Itusemata-mata upaya mengobati kerinduan terhadap sosok Chrisye.

Kebahagiaan Diva Pop Madonna

Senin, 18 Agustus 2008 ] Anak Adopsi Hadiah Ultah Madonna Sudah Setengah Abad LONDON - Pesta perayaan ulang tahun ke-50 diva pop Madonna berlangsung di klub Volstead yang terletak di kawasan West End, London, pada Sabtu malam atau kemarin (17/8) WIB. Di malam istimewa tersebut, penyanyi kawakan itu tampil cantik dalam balutan gaun chiffon transparan yang dipadankan dengan sepatu bot selutut. Bersama sang suami, Guy Ritchie, keduanya menyambut hangat sapaan insan pers sebelum memasuki klub tempat pesta berlangsung. Malam sebelumnya, pasangan itu mampir ke pusat agama yang dianut mereka berdua, Kaballah, untuk memberikan pelayanan di kawasan Marylebone. Diperkirakan, Madonna datang ke tempat tersebut untuk mengucapkan syukur atas karirnya yang masih gemilang. Selain itu, ada dugaan dia berdoa agar rencana mengadopsi seorang gadis kecil dari Malawi berhasil. Awal pekan ini, tabloid Daily Mail melansir bahwa sang suami sangat ingin memberikan hadiah spesial bagi Madonna. "Perselisihan terbaru antara Guy dan Madonna memaksa mereka berbicara dari hati ke hati mengenai hubungan mereka," ujar salah seorang rekan Madonna. "Saat kembali ke Inggris dari New York awal Juli lalu dan mulai merencanakan pesta ultah, Guy ingin memberikan sesuatu yang Madonna sangat inginkan. Itu adalah mengadopsi anak.

Sabtu, 16 Agustus 2008

Zivanna,Putri indonesia 2008



JAKARTA - Zivanna Letisha Siregar dari DKI Jakarta akhirnya memenangi pemilihan Puteri Indonesia 2008. Setahun ke depan, dia akan menggantikan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan Putri Raemawasti, Putri Indonesia 2007.

Kemenangan Zivanna sudah diduga sebelumnya. Sebab, sejak babak awal hingga tiga besar, gadis cantik ini terlihat menonjol dalam menjawab setiap pertanyaan juri. Mahkota Putri Indonesia disematkan di kepala Zivanna oleh Putri Raemawasti. Sedangkan selempang disematkan oleh Miss Universe 2008 Deyana Mendoza yang secara khusus menghadiri acara yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) tersebut.

Begitu dinyatakan sebagai pemenang, kegembiraan bercampur haru langsung pecah. Senyum Zivanna langsung mengembang, sedangkan mata tampak berkaca-kaca. Teman-temannya sesama finalis pemilihan Putri Indonesia 2007 langsung menyerbu memberi ucapan selamat. termasuk Ayu Diandrasari, wakil Bali yang harus puas sebagai runner up I.

Tugas pertama Zivanna setelah terpilih sebagai Putri Indonesia adalah mendampingi Mendoza yang selama seminggu akan melakukan unjungan ke berbagai daerah di Indonesia. Termasuk, ke Surabaya pada 22 Agustus mendatang

Sabtu, 09 Agustus 2008

Pola Makan Dan Gaya Hidup


Martabak Mi dan Salad Buah ala Amie Ibnu Hadjar

Jadi Resep karena Kelamaan Menelepon

Berawal dari kelalaian ketika memasak, martabak mi akhirnya menjadi makanan favorit keluarga dr Mas Ibnu Hadjar MM DFM. Cara memasaknya mudah dan cepat. Rasanya pun enak untuk dijadikan makanan alternatif pengganti nasi.

ADA empat makanan favorit keluarga yang tinggal di kawasan Kendangsari itu. Yakni, rawon, martabak mi, salad, dan oblok-oblok. Yang terakhir disebut merupakan jenis masakan kuno. Isinya, tahu dan tempe dengan kuah santan serta diberi ale-ale. Hampir sama seperti lodeh. Hanya, kuahnya tak begitu kental. "Wah, kalau sudah makan martabak dan salad, bisa nambah-nambah terus," kata dr Amie Ibnu Hadjar.

Padahal, menurut perempuan 51 tahun itu, martabak favorit keluarga tersebut dibuat secara tidak sengaja. Saat itu, dia hendak membuat mi instan untuk anaknya. Sambil menunggu mi matang, Amie menerima telepon. "Saking asyiknya terima telepon, saya lupa kalau lagi masak mi," kisahnya. "Ketika balik ke dapur, airnya sudah habis dan mi jadi terlalu matang. Sangat empuk.," tambah istri dr Mas Ibnu Hadjar MM DFM tersebut.

Ibu tiga anak itu lantas memutar otak. "Mau dibuang sayang. Mau dibuat masakan apa, saya juga nggak tahu," jelasnya. Dia lantas mengambil dua telur. Lalu, mencampurkan telur yang susah dikocok ke dalam mi kematangan tersebut. Kemudian, Amie menambahkan garam, merica, serta bawang pre dan bawang putih yang dicincang halus. Untuk mempercantik dan menambah rasa, dia memasukkan irisan sosis.

Adonan coba-coba itu lalu digoreng. "Sama seperti membuat dadar telur, hanya ada isian mi dan bawang putih," ucap direktur CV Widya Mandala itu. "Warnanya bagus karena ada merah dari sosis dan kuning dari mi," tambahnya.

Masakan tersebut lalu disajikan kepada anak-anaknya. Ternyata, ketiga anaknya makan dengan lahap. "Bahkan, sampai minta tambah. Saya sempat bingung, kok katanya enak," ujar alumnus FK Unair 1986 itu. "Mereka (anak-anak, Red) makan martabak mi dengan cocolan saus tomat atau sambal," lanjutnya.

Berbekal penilaian anak-anak mengenai keenakan martabak mi, Amie memberanikan diri menyuguhkan makanan tersebut ketika acara arisan atau pertemuan keluarga. Lagi-lagi, itu juga disebabkan terpaksa.

Ceritanya, saat itu, ada acara pertemuan keluarga mendadak di rumahnya. "Saya bingung mau menyuguhkan apa. Lha wong dadakan," tutur perempuan yang piawai memainkan tuts piano tersebut.

Langsung terpikir membuat martabak mi. Untuk variasi, Amie tak hanya memberikan irisan sosis, tapi juga bakso, wortel, atau buncis. "Saudara bilang enak. Malah, justru martabak minya diserbu. Masakan lain yang disediakan jadi gak laku," ungkapnya.

Pendapat serupa diungkapkan oleh para tetangga. Kalau arisan di tempat Amie, mereka selalu minta dibuatkan martabak mi. "Terus terang, sampai saat ini pun saya heran, kok banyak yang suka. Bahkan, nggak bosan bila disuguhi martabak mi terus," ujarnya lantas tertawa.

Bahkan, ada tetangga yang terang-terangan kepada Amie minta diajari membuat martabak mi. Awalnya, si tetangga itu mengira bahwa martabak mi tersebut dibuat dari tepung, sama seperti martabak yang dijual.

"Ketika saya beri tahu cara membuat martabak mi, dia (tetangga, Red) nggak percaya," ungkapnya. Sekarang, si tetangga itu akhirnya juga menggemari martabak mi.

Widianti Ratih Dina, anak ketiga Amie, mengaku suka dengan martabak mi buatan ibunya. Makanan tersebut kerap disuguhkan ketika teman-temannya datang ke rumah. "Teman-teman suka sekali," jelasnya.

Agar lebih enak, kata cewek 17 tahun itu, martabak mi dicocol dengan saus tomat atau sambal. Bisa juga saus asam manis. "Bergantung selera saja. Suka yang mana," ucapnya. (ai/tia)

Resep

Martabak Mi

Bahan:

Dua bungkus mi instan

Dua butir telur

Satu batang daun pre

Dua siung bawang putih

Dua batang sosis (diiris sesuai selera)

Garam secukupnya

Merica secukupnya

Cara membuat :

-Rebus mi hingga matang.

-Setelah matang, saring mi.

-Kocok telur.

-Campur kocokan telur dengan mi. Tambahkan irisan daun pre, bawang putih, dan sosis.

-Goreng hingga matang.

-Sajikan dengan saus tomat atau sambal.

Salad

Bahan :

-Semangka

-Melon

-Apel

-Anggur

-Aneka agar-agar

-Mayones

Cara membuat :

-Potong buah dan agar-agar matang sesuai selera.

-Campur buah potong dengan mayones.

Gunakan Falsafah Jawa

AMIE Ibnu Hadjar tergolong wanita yang aktif. Tidak hanya memasak, perempuan 51 tahun tersebu

Selalu Sediakan Buah Segar

Martabak mi menjadi andalan, terutama bila malas makan nasi. Cara membuatnya pun cukup mudah.

Ultah Semakin Green dan Greng

Bagi warga Evergreen, bertambahnya usia bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Ulang ta

HALAMAN KEMARIN

Gerakan - Gerakan
Setumpuk Manfaat Madu Lebah
Jaga Kelucuan, Rajin Baca Buku Humor
Bus Nahas Pengajar Syukur
Bahan Makanan Tepat Atasi Penurunan Selera
Dana Cadangan, Pembuat Hidup Nyaman
Kebutuhan Keluarga Harus Terpenuhi
Nyeri Tulang Punggung Bengkok Selalu Sediakan Buah Segar

Martabak mi menjadi andalan, terutama bila malas makan nasi. Cara membuatnya pun cukup mudah. Hanya dalam hitungan menit, makanan itu sudah siap disantap. "Kalau lapar, anak-anak biasanya minta dibuatkan martabak mi," kata Amie.

Tambahan wortel, buncis, dan sosis cukup memenuhi kandungan gizinya. Sebab, ada karbohidrat dari mi, protein hewani dari telur dan sosis, serta mineral dan vitamin dari wortel dan buncis. "Isiannya bisa juga diganti dengan bahan lain. Sesuai selera saja," lanjut dia.

Selain martabak mi, salad juga selalu diserbu oleh anggota keluarga tersebut. Amie mengatakan, bahan salad selalu tersedia di lemari es. "Kalau mau buat, tinggal mencampurkan semua bahan yang ada. Lalu, ditambah mayones," kata perempuan asal Solo itu.

Bahan salad yang siap tersedia adalah buah-buahan. Misalnya, melon, apel, anggur, dan semangka. Ada juga jeli atau agar-agar aneka warna. Pada dasarnya, Amie tidak suka ribet. Karena itu, dia memilih menggunakan mayones yang sudah jadi daripada harus buat sendiri. "Kalau buat sendiri, bisa. Tapi, saya agak malas," terangnya lantas terkekeh. "Harus difermentasi dulu. Itu yang membuat ribet," tambahnya.

Amie mengatakan selalu menyediakan buah di rumahnya. Terutama, buah segar. "Salad hanya jadi alternatif. Selain jadi es buah, bisa buat jus dan buah segar," tuturnya. (ai/tia)

Hidup Berbagi, Semangat Hari Tua
Koleksi Eye Shadow dan Cetakan Kue

Nadine Candrawinata


180 Menit Sehari demi Rescue Diver

Nadine Chandrawinata Antara Ujian Diving dan Skripsi

Putri Indonesia 2006 Nadine Chandrawinata menanti dua gelar yang sangat diidam-idamkan. Menjadi penyelam profesional dengan sertifikat resmi dan lengkap serta menjadi sarjana. Saat ini, dia sedang menghadapi dua ujian untuk meraih dua predikat itu.

---

Jumat (8/8), Nadine berangkat ke Manado menuju Pantai Bunaken, tepatnya area Pantai Bastianos. Dia pergi ke pantai tersebut untuk berlibur sekaligus menjalani ujian tingkat tiga olahraga diving alias menyelam.

Menurut rencana, selama lima hari Nadine berada di sana. Lalu, dia pulang ke Jakarta dan bersiap-siap merayakan ulang tahun Indonesia. Di Jakarta, anak sulung di antara tiga bersaudara itu akan menyelam dan menancapkan bendera merah putih di kolam ikan hiu, Ancol, pada 17 Agustus nanti.

Nadine sebenarnya sudah mengantongi dua sertifikat, yaitu sertifikat tingkat satu dan dua. Tingkat satu dikenal dengan istilah open water, sedangkan yang kedua merupakan level advance. "Sekarang, aku coba ambil (sertifikat, Red) rescue diver," ucapnya, kepada Jawa Pos.

Mereka saja yang sudah mengantongi rescue diver, lanjut Nadine, sudah bisa menolong orang lain dan peduli terhadap sekitar alam laut. Level pertama dan kedua itu hanya untuk diri sendiri. "Tahap yang lebih tinggi, yang keempat tersebut, adalah dive master," jelas perempuan kelahiran Hannover, Jerman, 8 Mei 1984, itu.

Sebenarnya, tambah dia, untuk memperoleh sertifikat lengkap menyelam, dirinya tidak perlu jauh-jauh ke Sulawesi. Bisa di Jakarta, di sekitar Pulau Seribu. Tapi, Nadine mengincar sertifikat standar internasional. Untuk mendapatkan sertifikat itu, tidak semua tempat menyediakan.

Ujiannya berat juga. Setiap hari, Nadine harus melewati ujian teori dan praktik. Untuk ujian teori, pertanyaannya tidak jauh dari seputar pemahaman menyelam, tindakan pertolongan, dan pengetahuan alam bawah laut. "Nah, setelah itu, giliran praktiknya," imbuh Duta Pariwisata Pulau Wakatobi yang terkenal dengan lautnya yang indah tersebut.

Hasil tes tertulisnya kemudian dikirim ke Australia lewat sebuah lembaga. Selanjutnya, hasil itu dikoreksi apakah layak mendapatkan sertifikat atau tidak. "Aku ingin dapat sertifikat internasional karena ada niat diving di luar negeri, ke Bahamas atau Miami," harap kakak kandung si kembar Marcel dan Mischa Chandrawinata tersebut.

Yang paling melelahkan dari proses ujian adalah tahap praktik. Nadine harus menyelam empat kali sehari. Sekali nyemplung, dia menghabiskan waktu sekitar 45 menit. Totalnya 180 menit. "Sebenarnya, ada tambahan, night dive (menyelam malam, Red). Tapi jarang, keburu capek," terangnya.

Tapi, tutur Nadine, menyelam malam sebenarnya sangat menyenangkan. Meski membutuhkan konsentrasi penuh, alam bawah laut memberikan banyak kejutan. Sebab, binatang-binatang laut yang sulit ditemui pada siang hari ternyata bermunculan ketika malam. "Yang langka muncul. Sudah begitu, bisa lihat ikan kawin, penyu kawin, banyak sekali," ungkap dia yang sudah beberapa kali melakukan night dive tersebut.

Perjuangan mendapatkan sertifikat rescue diver itu jadi pemanasan jelang ujian skripsi. Mahasiswi London School of Public Relations, Jakarta, jurusan public relations tersebut sudah menyelesaikan skripsi berjudul Pengaruh Model Iklan terhadap Citra Produk.

Sepulang dari Manado, skripsi itu segera didaftarkan ke kampus. Dia berharap segera mendapatkan jadwal sidang. "Sudah siap. Aku memang lebih antusias melakukannya daripada ketakutan," ucapnya. Setelah lulus, kelak Nadine bertekad fokus bekerja.

Kemewahan Yang terjangkau


HARGA TERJANGKAU, Rangkaian koleksi jam tangan GC hadir sebagai produk affordable luxury, yang memiliki desain fashionable, kualitas tinggi, namun terjangkau.


MEWAHtak berarti mahal. Gc menawarkan koleksi jam tangan cantik,namun terjangkau. Affordable luxury adalah ungkapan yang disebut President & CEO Gc Cindy Livingston saat meresmikan gerai kedua Gc di Jakarta.

Ya,kemewahan yang terjangkau merupakan ungkapan yang tepat bagi Gc. Saat melihat koleksi yang ditawarkan, yang terlihat adalah citra elegan bahkan mewah. Namun, saat membalik tag harga, jumlah yang tertera di sana bisa membuat Anda tersenyum lega.

Tidak perlu membayangkan harus merogoh kocek hingga puluhan juta karena Gc dipatok pada kisaran harga Rp1,8 juta-Rp5,7 juta untuk koleksi wanita dan Rp2,2 juta–Rp6 juta untuk koleksi pria. Apa yang membuat Gc begitu terjangkau? Livingston mengatakan, hal itu karena cara pendekatan Gc yang berbeda dengan brand lain.

”Konsumen Gc membutuhkan status, pernyataan gaya, tapi dengan harga yang masuk akal.Karena itu,Gc hadir sebagai produk affordable luxury, yang memiliki desain fashionable, kualitas tinggi, tapi dalam harga yang terjangkau,” sebut Livingston.

Tentu pendekatan inilah yang menjadikan Gc berada di 10 top brandteratas yang diimpor dari Swiss pada tahun 2007.SequelAG sebagai member dari Federation of the Swiss Watch Industry FH,menyatakan bahwa Gc Watches berada dalam baris terdepan rekor penjualan tersebut,dan memecahkan rekor penjualan jam tangan Swiss Made selama 18 tahun terakhir.

Hal itu tentu tidak hanya diraih dari segi harga yang terjangkau semata. Desain klasik dan elegan pun menjadi faktor pendukung penting lain yang membuat Gc menjadi favorit. Lihat saja koleksi yang dipertunjukkan dalam fashion showkoleksi terbaru Gc yang digelar bersamaan dengan pembukaan gerainya.

Salah satunya yang menarik perhatian adalah koleksi Diver Chic Ceramic.Jam tangan ikonik tersebut menggabungkan citra feminin,desain,dan fungsi dalam kemasan sport watch nan elegan. Sementara strap-nya yang terbuat dari keramik memberikan pernyataan gaya tersendiri, chic, feminin, sekaligus sophisticated.

”Gc Watches mendesain the Diver Chic Ceramic series sebagai ikon keanggunan bagi wanita sporty yang ingin tampil chic,”sebut Marketing Communication Supervisor Timepieces Division Guess Collection Indonesia Nada Ansani Rusli. Bagi mereka yang menginginkan tampilan lebih feminin, Gc juga menghadirkan koleksi khusus Pink Sapphire Luxuryyang dilengkapi 28 batu safir pink di sekeliling case.

Paduan warna putih dan pink dari batu safir memberikan tampilan yang begitu manis sekaligus glamor. Bagi pria, tampilan sporty menjadi unggulan Gc. Salah satunya adalah SE-2,generasi baru seri sport SE yang dirilis bersamaan dengan pembukaan gerai Gc di PS.Keunikan SE-2 dibandingkan pendahulunya terletak pada gaya konservatif khas Eropa dan garis geometris nan tegas.

Bentuknya yang kotak menjadi pernyataan gaya, sementara strap croco skin mewakili sisi kemewahan koleksi ini.Adapun gaya para pria petualang menjadi inspirasi koleksi Adventurous Spirit yang termasuk dalam rangkaian Sport Class XL dari Gc. Di kesempatan yang sama, Gc juga menghadirkan rangkaian lini perhiasan terbaru, yakni Gc Jewellery.

Jangan dulu berpikir mengenai taburan berlian, lini perhiasan Gc justru hadir dengan desain simpel tapi sophisticated. Gc Jewellery adalah bentuk status bertajuk unsurpassed savvy. Beragam seri dari gelang rantai, kalung, cufflinks, cincin, dan aksesori lain yang mampu mendefinisikan arti sebuah penampilan.

Kiprah Desainer Muda Indonesia


MEMILIH terjun di dunia mode, berarti memilih jalur nan terjal.Dibutuhkan mental yang kuat untuk terus bertahan dan menjadi seorang desainer yang diakui.


Perjalanan yang sangat jauh dan berliku.Perjuangan para desainer tidak berhenti saat mereka berhasil menciptakan sebuah karya atau saat mereka meluncurkan label pribadi.Jalan menuju sukses masihlah jauh.Mereka harus bisa menarik sekaligus mempertahankan konsumen, buyer, juga pihak media.

Selain itu,setiap musimnya,mereka pun harus bisa menghadirkan sesuatu yang berbeda, menarik, inovatif, juga inspiratif. Bila tidak,bisa jadi penjualan mereka pada musim mendatang anjlok. Tapi kenyataan ini tidak mengubah antusias kaum muda untuk terjun ke dunia yang identik dengan kata glamor ini.

Setiap tahunnya,berbagai sekolah mode di dunia meluluskan ratusan calon desainer baru, bintang muda berbakat yang akan melanjutkan benang kreativitas para desainer sebelumnya. Namun, itu saja belum cukup. Dari seluruh alumni sekolah mode, hanya sedikit yang berhasil mencuat, mengibarkan namanya di dunia mode.

Mereka yang namanya dielu-elukan sebagai desainer muda berbakat, penerus nama-nama besar yang sudah ada sebelumnya. Selebihnya masuk ke dunia mode industrial yang lebih besar, baik itu garmen maupun manufaktur. ”Perjuangan jadi perancang itu sangat berat. Dibutuhkan kemampuan mental dan niat yang teguh karena statistiknya dari 10 lulusan sekolah mode, hanya satu yang sukses menjadi desainer,” sebut founder Bali Fashion Week,Mardiana Ika.

Desainer yang telah berhasil mengembangkan sayapnya hingga Hong Kong ini juga mengatakan, hal tersebut terjadi karena banyak kendala yang dialami desainer muda.” Mereka memiliki banyak kendala, beberapa di antaranya masalah finansial juga support,”sebutnya. Toh, meski begitu,beberapa desainer pemula tetap berusaha melangkah. Mereka melakukan berbagai upaya agar namanya bisa dikenal masyarakat lebih luas.

Salah satunya adalah desainer muda Selphie Bong. Desainer muda asal Lampung ini tidak gentar menyerah. Tidak mendapat support yang memuaskan di kotanya, Selphie tidak tanggung- tanggung, langsung bertolak menuju New York. Di sana dia memenangi kompetisi desain.Prestasi yang sangat membanggakan, mengingat dia merupakan satusatunya wakil dari Indonesia.

Saat pulang ke Indonesia, Selphie semakin mantap berkarya. Dia pun merilis label pribadinya, Selphie Bong, dan menjadi salah satu partisipan anyar di ajang pekan mode internasional, Bali Fashion Week.Tidak dinyana,koleksi bertema ”Memory Lost”yang disuguhkannya ke hadapan khalayak mode,memancing tepuk tangan riuh.

Dengan pengerjaan yang detail, garis rancangan tajam, serta kemasan feminin, Selphie berhasil menampilkan koleksi bergaya masa kini. ”Desainer muda seperti Selphie inilah yang harus terus kita dukung,”kata Ika. Bukan hanya Selphie, Susan Zhuang pun sukses meretas jalannya ke dunia mode dengan menggabungkan diri dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

Lewat wadah ini,Susan bisa lebih fokus berkreasi dan menjadi partisipan dalam berbagai ajang mode. Salah satunya adalah Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) yang dihelat setiap tahun. Desainer muda lainnya, Stella Rissa, juga membuat gebrakan yang cukup luar biasa. Bukan hanya dengan merilis label pribadi,juga menyelenggarakan peragaan busana tunggal sebagai ”sapaan”- nya pada dunia mode Indonesia.

Bertempat di kolam air mancur Taman Menteng, Stella tidak hanya sukses memikat para tamu undangan, tapi juga kalangan media yang hadir.Koleksinya yang segar, muda, dan wearable menjadi poin plus untuk memuluskan jalannya, selain tekniknya yang rapi. Pengamat mode Muara Bagdja pun mengacungkan jempol bagi Stella.Muara mengatakan, kehadiran Stella memberi alternatif baru dan memperkaya dunia mode Indonesia.

”Sebagai desainer baru, dia sudah punya karakter, tahu apa yang dia kerjakan. Dia juga sudah matang secara konsep,”ujarnya. Ya, usia mereka memang boleh muda,pengalaman pun bisa saja minim, tapi semangat yang besar membuat langkah mereka tidak lantas surut.

Mereka tidak menjanjikan sesuatu yang mewah,tapi memiliki ”rasa” akan sesuatu yang segar, baru, dan inspiratif. Sebuah langkah awal bagi si pendatang baru menuju panggung yang lebih luas. Untuk ini, rasanya tepat bila kita angkat topi bagi mereka.

Vita Bawa Pulang 150 Juta


JUARA Vita asal Nganjuk dinobatkan sebagai juara KDI 5 pada grand final di Hall D PRJ, Kemayoran, Jakarta, tadi malam.


JAKARTA (SINDO) – Juara Kontes Dangdut TPI (KDI) 5 terpilih tadi malam. Setelah menjalani karantina selama tiga bulan, akhirnya Novita Anggraini terpilih menjadi juara.

Finalis asal Nganjuk, Jawa Timur, ini memperoleh dukungan SMS terbanyak dari pemirsa TPI,setelah sebelumnya unjuk kebolehan dari empat kategori yang harus dilalui. Arena Hall D Jakarta International Expo PRJ tadi malam menjadi tempat pembuktian bagi Vita—sapaan akrabnya—di hadapan ribuan penonton bahwa dirinya memang layak menjadi juara kompetisi dangdut terbesar di Indonesia ini.

Mengalahkan Yofi Emeilia Sari, grand finalis asal Bengkulu,memang bukan sesuatu yang mudah bagi Vita. Pasalnya,kedua grand finalis ini mendapat posisi yang sama untuk empat kategori yang dipertandingkan. Untuk kategori Dangdut Original dan Dangdut Rock, Vita memang mendapatkan nilai lebih dari Yofi.

Namun, untuk kategori Dangdut Koplo dan Dangdut Koreo,Yofi berhasil menyamakan kedudukan.Penampilan keduanya memang nampak gemilang. Ketika tampil di atas panggung seluas 500 meter persegi dan hujanan tata cahaya serta iringan musik dari Marcel Aulia Big Band, keduanya tak henti-henti mendapat teriakan dukungan dari para penonton.Namun, pada posisi akhir perolehan SMS,Vita mendapatkan persentase 64,40%, sedangkan Yofi 35,60%.

Menyandang gelar juara KDI 5,Vita berhak mendapatkan uang tunai Rp150 juta yang diserahkan Group President & CEO PT Global Mediacom Tbk Hary Tanoesoedibjo. Sementara Yofi, sebagai runner up,berhak mendapatkan Rp75 juta dan juara 3 mendapatkan Rp50 juta. Dalam kesempatan itu, TPI juga memberikan hadiah uang tunai Rp20 juta bagi juara favorit di KDI 5.

Menurut Chief Executive Officer TPI Artine S Utomo, nominal hadiah yang diterima pemenang sangat tinggi. Ditambah kelak banyak pekerjaan yang akan diterima finalis KDI 5. ”Dengan hadiah tersebut, tiap kontestan bisa belajar memanajemen diri sendiri. Pastinya mereka juga akan mulai sibuk dengan kegiatan menyanyi ke berbagai daerah. Pengalaman tampil di berbagai daerah inilah yang akan membuatnya menjadi penyanyi profesional,” jelas Artine.

Setelah dinobatkan menjadi juara KDI 5,Vita mengatakan bahwa dirinya ingin menggunakan hadiah yang dia terima untuk membantu pendidikan di desanya. ”Saya merasa bersyukur. Citacita saya adalah ingin membuatkan musala di desa,” ungkapnya. Dia juga akan mempergunakan hadiah itu untuk biaya sekolah dan keperluan keluarga.

Jumat, 08 Agustus 2008

Tergoda Tawaran layar Lebar

JAKARTA - Perasaan Putri Indonesia 2007, Putri Raemawasti, bercampur aduk menyaksikan calon-calon penggantinya mulai dikarantina untuk berjuang menggantikan posisinya.

Putri mengaku senang sekaligus sedih. Senang karena sudah ada calon-calon penggantinya. Apalagi, kata dia, kontestan tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. ''Itu berarti setiap daerah mulai antusias dalam ajang ini,'' ucapnya saat ditemui dalam acara Finalis Putri Indonesia 2008 Minum Jamu Bersama di Hotel Nikko, Jakarta, kemarin (7/8).

Lalu, dia bersedih karena akan meninggalkan tugas yang sudah setahun ditekuni. Saat pensiun nanti, Putri mengaku kembali ke Surabaya dan menjadi mahasiswi. Dia akan meneruskan kuliah di jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Sudah siap belajar lagi? ''Sejujurnya nggak,'' ujarnya lantas tertawa.

Tidak seperti Putri Indonesia sebelumnya yang usai menjabat langsung masuk dunia hiburan, Putri mengaku tidak tertarik menjadi artis. ''Tapi, aku sedang mempertimbangkan tawaran main film layar lebar. Mungkin aku terima untuk pengalaman,'' ungkap perempuan kelahiran Blitar, 5 Desember 1986, tersebut.

Putri lebih tertarik berwirausaha, sesuai cita-citanya. Tapi, usaha apa yang akan ditempuh, dia belum bisa mengungkapkan. Putri mengaku masih memilah-milah jenis usaha."Tapi, beberapa perusahaan sudah menawari aku kerja". (gen/tia)

Sabtu, 02 Agustus 2008

Pacific Dan Eropa Di Australia


Friday, 01 August 2008
HOBI: Taman khusus skateboarder banyak ditemukan di Sydney. Selain skateboard, olahraga berselancar sudah mendarah daging bagi warga Australia.


MELBOURNE adalah sebuah kota campuran yang terbentuk oleh budaya kapital. Ada bangunan Victorian dan ada juga bangunan modern. Sepertinya, budaya Eropa dan Amerika tercampur menjadi satu di sini. Eropa membawa budaya Victorian dalam bentuk bangunan dan sistem kemasyarakatan.

Victoria State Library, City Museum, Flinders Station, dll. banyak bangunan yang didesain oleh para arsitek dari Eropa. Sebagai contoh adalah gedung Parlement dan City Museum yang dibangun oleh Charles Pasley yang merupakan arsitek pendatang dari Inggris dengan ciri Victorian yang sangat kental.

Bangunan- bangunan baru pun banyak di sini. Lihat ACMI (galeri film), rumah-rumah makan di Fed Square, dll, menggunakan bangunanbangunan berjenis post-modern dan modern dengan menggunakan petunjuk digital di setiap sisi gedungnya. Bangunan baru seolah menjadi tanda bahwa kebudayaan yang berkembang di Australia bukan hanya budaya lama, tetapi juga budaya baru.

Sebagai salah satu negara yang berada dalam budaya Pacific, Australia banyak memiliki kesamaan dalam bidang perkembangan surf, skate, dan riders lainnya dengan Amerika. Selain itu, ciri khas Amerika dengan bar-bar dan party house juga berkembang di sini. Pada waktu weekend di hari Jumat, banyak sekali bar house buka hingga pagi.

Hampir semua tempat party merupakan garagepartyyang merupakan urban culturedari Amerika. Sebuah budaya Pacific yang berasal dari California kini bisa juga menyebar di Australia.Boardrider menjadi nama jualan bagi produkproduk Australia. Surfing cukup berkembang di Australia, walaupun hanya di kotakota tertentu saja,seperti Sydney.

Sedangkan skateboard, saya sendiri tidak bisa mengunjungi semua skateparkyang ada di Australia, karena jumlahnya sangat banyak. Berkebalikan dengan Melbourne, Sydney merupakan kota yang sangat kental dengan budaya Pasifik seperti layaknya California. Di sini para skateborder dan surfer mendapatkan fasilitas yang sangat baik.

Hal ini didukung oleh posisi pantai Sydney yang menjorok ke arah Pasifik,hingga mendapatkan ombak yang cukup besar. Bondi Beach adalah pantai yang terbesar di Sydney dan teramai di sana.Tepat di pinggir pantai,terdapat skatepark yang besar, dengan sebuah skatepark street style dan sebuah bowlyang berukuran besar dan sangat dalam.

Beberapa rider internasional pernah mencoba untuk bermain di sini,salah satunya Ryan Sechler ketika tur Australianya. Sore hari di sana,saya melihat beberapa skater sedang bermain. Tidak hanya anak muda, beberapa skater yang sudah berumur pun tampak bermain di sana.

Dalam permainan yang santai, mereka tampak bertukar trik. Saya melihat ada beberapa warga pendatang yang ikut bermain di sana, Rusia, India, Inggris, dll. Bowl merupakan skatepark yang paling banyak dilihat.(* )

Ke Amerika Sebelum Akhir Tahun


Saturday, 02 August 2008
SUDAH BULAT: Niat Sophia Latjuba pindah ke Amerika bersama suami Michael A Villareal serta kedua anaknya, Eva Celia dan Manuela Aziza, sudah bulat. Rencananya sebelum akhir 2008.


NIAT Sophia Latjuba, 38,untuk menetap di Amerika Serikat mengikuti suami Michael A Villareal agaknya sudah bulat. Rencananya, sebelum akhir tahun ini keinginan itu sudah bisa terlaksana.

Sofi,begitu ia biasa disapa, bakal mengajak serta seluruh anak-anaknya.Selain Manuela Aziza Filareal,juga Eva Celia Lesmana, putri dari pernikahannya dengan Indra Lesmana yang baru meretas karier. Apa tidak sayang? Menurut Sofi,keputusan untuk pindah sudah bulat.Bahkan,Sofi menceritakan,Eva sendiri sudah menginginkan tinggal di Negeri Paman Sam.

”Semua anak-anak dibawa. Semua keluarga sudah sepakat dan sudah mem-bicarakan semua ini,”kata Sofi.Wanita kelahiran Berlin Barat, 8 Agustus 1970,ini mengaku kepindahannya itu dilakukan karena dirinya gemar berpindah- pindah tempat tinggal.Di Indonesia,ia menetap selama 18 tahun lebih.Karena itu,Sofi ingin mendapatkan suasana baru.

”Saya sudah mendapat apa yang saya inginkan.Sebetulnya saya sudah ingin pindah ke Eropa sejak lama. Cuma waktunya belum pas.Tapi karena kami bersama keluarga, makanya kami pilih Amerika,” kata Sofi. Alasan lain, kepindahan yang dilakukan Sofi dan keluarganya karena ingin menemukan suasana baru dan menjalani pola hidup sehat. ”Banyak rencana yang sudah kami buat. Kami ingin sekolah lagi.Eva juga,dia ingin sekolah dan berkarier di sana,” katanya.

Rencananya mereka tinggal di Los Angeles.Cuma,Sofi masih menyembunyikan hal itu.”Kami memang sudah punya rumah di sana (Amerika),” tuturnya.Soal adaptasi, menurut Sofi,bukan perkara sulit. Demikian dengan Eva. Sejauh ini Sofi sudah menjelaskan kepada anak pertamanya itu dengan memberi banyak arahan, termasuk berusaha mengajak Eva untuk bisa lebih dewasa dan mandiri.

”Hidup ini harus mencoba. Saya sih belum tahu gambarannya.Tapi saya ingin kerja di sana. Saya juga belum tahu, apakah lebih baik atau tidak,” ujarnya.Waktu yang tinggal beberapa bulan ini dimanfaatkan Sofi untuk menyelesaikan pekerjaannya di dunia entertain.Menurut dia, masih banyak kontrak yang harus diselesaikan.

”Sekarang ini kami selesaikan kontrak yang ada. Kelarin kerjaan dulu, baru berangkat,” kata Sofi mantap.

Artis Dunia Gaya Hidup Serba Mewah


Lebih Mantap lewat Doll Domination
Saturday, 02 August 2008
CANTIK DAN SEKSI : Vokal grup The Pussycat Dolls dalam red carpet gelaran MTV Asia Awards (MAA) 2008 di Gentin, Malaysia, kemarin. Ini sekaligus jadi ajang promosi album terbaru mereka, Doll Domination.


Buktinya, kelompok yang beranggotakan lima gadis seksi dan cantik yang dulunya berprofesi sebagai dancer ini mendapat kepercayaan MTV Asia untuk membuka acara penghargaan musik tahunan MTV Asia Awards (MAA) 2008 yang berskala benua tersebut.

Menurut lead vocal Nicole Scherzinger,30,PCD memilik banyak penggemar fanatik di Asia.Penjualan album mereka pun cukup tinggi. Karena itu, Nicole mengaku ingin bisa terus mendatangi negaranegara Asia. ”Negara-negara di Asia jelas sangat menguntungkan dalam penjualan.Di sini kami sering bertemu dengan penggemar fanatik,” ujar kekasih pembalap Formula 1 Lewis Hamilton, 23, ini.

Salah satu showpaling mengesankan ketika mereka tampil di Filipina. ”Fans di ana sangat gila, dan saya sendiri punya darah Filipina.” papar pemilik nama lengkap Nicole Elikolani Prescovia Scherzinger ini. Menurut Nicole, orangorang Asia sangat hangat dan menyenangkan. ”Makanya, sangat menyenangkan ketika kami bisa kembali di panggung MTV Asia Awards, setelah empat tahun lalu berlangsung di Singapura.

Jujur saja, kami sangat tersanjung bisa diundang lagi untuk tahun ini,”katanya. Saat ini PCD memang kembali datang ke Asia dengan membawa karya baru yang disajikan dalam album ”Doll Domination”. Melalui tembang When I Grow Up, PCD berharap bisa kembali menghentak musik internasional. Utamanya setelah album pertama PCD sukses dengan lagu up beat Don’t Cha dan lagu balada Stickwitu.

”Doll Domination’ seperti album ’pertama’ kami, dengan peningkatan segi kualitas. Kami anggap album pertama karena kami mengerjakan semuanya sekuat tenaga. Kami menunjukkan dedikasi kami di sini, yang juga dibantu Timbaland sebagai eksekutif produser.Pada album ini kami punya genre musik yang bisa mengejutkan semua penggemar PCD,” kata Nicole.

Dari lima personel PCD, memang hanya Nicole yang ambil banyak bagian suara. Itu juga yang membuatnya percaya diri mengambil jalur solo dengan bantuan hit maker seperti will.i.am dan Timbaland. Beberapa hits sudah ia telurkan, seperti Whatever U Like dan Baby Love meski belum ada album studio resmi. Album Her Name Is Nicole rencananya dirilis pada 2009.

Toh, kemampuan lebih yang dimiliki Nicole ternyata didukung keempat personel lain.Mereka menghargai kemampuan Nicole,mempercayai wanita berkulit hitam manis itu menjadi produser dan penulis lagu di album PCD.

Menurut Nicole, apa yang dikaryakannya bersama PCD akan sangat berbeda dengan album solonya. ”Saya memang membantu memproduseri vokal teman-teman yang lain.Mereka berhasil hingga kami bisa tampil bagus di lagu When I Grow Up. Di sini saya juga sebagai produser dan penulis lagu untuk PCD.

Ada lagu yang saya tulis agak religius dan soulful.Tapi untuk album solo, saya punya lagu-lagu yang berbeda dengan genre lagu PCD di ’Doll Domination’,” katanya.(*)

Nama Besar Di balik Berlin Fashion Week


Saturday, 02 August 2008
MERCEDES AWARD : Desainer asal Jerman, Karl Lagerfeld, usai menerima trofi Mercedes Award di pergelaran Mercedes Benz Berlin Fashion Week berpose dengan model Claudia Schiffer.


DALAMsemalam,Berlin sukses menjadi pusat perhatian.Tidak sebanyak Paris ataupun New York,tapi cukup membuat namanya diperhitungkan di belantika mode dunia.

Ya, pelaksanaan Berlin Fashion Week Spring/Summer 2009 menjadi titik tolak perkembangan Jerman sebagai pusat mode.Para pelaku mode Berlin kini bisa mulai tersenyum bangga karena kerja kerasnya selama dua tahun ke belakang terbayar.Mereka tidak akan lagi dipandang sebelah mata, kendati baru beberapa kali mengadakan ajang fashion week. Kemajuan itu dibuktikan dengan adanya penganugerahan awardbagi insan mode, yakni Mercedes Award.

Penghargaan hasil kolaborasi dengan majalah mode Elle tersebut memberikan trofi pertama kali pada desainer Jerman yang telah melegenda, Karl Lagerfeld. Presentasi inaugural Elle Fashion Star Award (Mercedes Awards) tersebut sekaligus menjadi perayaan 20 tahun Elle Jerman pada perhelatan Mercedes-Benz Berlin Fashion Week.Karenanya,ajang tersebut sontak menjadikan Berlin layaknya Hollywood, tempat semua selebriti dan glitte- ratimode berkumpul.

Tak heran bila dalam acara tersebut,untuk pertama kalinya 20 perancang busana kenamaan dunia berbagi runway yang sama. Fashion show ini berlangsung eksklusif dengan kehadiran para seleb yang duduk di barisan depan, seperti halnya Annie Lennox, Claudia Schiffer, Boris Becker, Maria Furtwängler, dan Kim Cattrall.

Setelah menerima Mercedes Awarduntuk kategori Platinum, Lagerfeld yang juga direktur kreatif rumah mode Chanel mengharapkan Berlin Fashion Weekuntuk terus berkembang hingga bisa menjadi salah satu pergelaran penting dalam agenda mode internasional.“ Dengan begitu, Jerman bisa kembali menjadi kota mode berpengaruh seperti di era 20-an,sebelum Perang Dunia II berlangsung,” tutur Lagerfeld yang mengatakan dirinya kini tengah menyusun buku mengenai hal itu.

Selanjutnya Mercedes Awards untuk kategori Best Collection diraih Raf Simons. Desainer Belgia ini mendapatkan penghargaan berkat rancangannya yang inspiratif dan menjadi acuan banyak desainer lainnya.Adapun di kategori New Comer,Mercedes Awards dianugerahkan kepada duo desainer Tommaso Aquilano dan Roberto Rimondi yang kini menjadi nakhoda label 6267.

Penghargaan yang diterima keduanya sekaligus menjadi bukti bagi dunia internasional bahwa duo anak ajaib ini pantas memimpin rumah mode Gianfranco Ferre, sepeninggal Larrs Nilsson. “Kami sangat bangga dan berbahagia bisa menyelenggarakan penganugerahan Mercedes Awardsini.Acara ini menjadi agenda terpenting selama penyelenggaraan Berlin Fashion Week,”tutur Director Global Marketing Communications Mercedes-Benz Dr Kristina Hammer.

Mercedes Awards memang istimewa.Sekaligus menjadikan Berlin Fashion Week sebagai perhelatan spesial bagi pelaku mode Jerman. Namun, hal itu tidak akan terlaksana tanpa adanya campur tangan nama besar Mercedes- Benz yang menjadi penyelenggara acara Brand yang lekat dengan simbol kendaraan prestisius ini memang telah berkomitmen pada dunia mode selama lebih dari satu dekade.

Menjadikan dirinya lebih dari sekadar partner bagi penyelenggaraan pekan mode internasional. Pabrikan mobil premium ini pun sukses menghadirkan kota-kota mode baru, seperti halnya New York,Los Angeles, Berlin, Miami, serta Meksiko. Bahkan ketika tidak menjadi sponsor utama, Mercedes-Benz tetap ikut ambil bagian dengan mendukung pergelaran- pergelaran akbar yang dihelat di Milan, Stockholm, Amsterdam, serta beberapa kota lain di dunia.

“ O r a n g - orang sangat menyukai halhal yang bisa menghubungkan dengan gaya hidup mereka. Karena itu, kami bekerja keras mewujudkan Mercedes-Benz sebagai brand yang bisa mengakomodasi gaya hidup para konsumen, salah satunya fashion,”sebut Vice-President Brand Communications Mercedes-Benz Cars Dr Olaf Göttgens.

Brand Mercedes-Benz sendiri telah menjadi simbolisasi kemewahan bagi masyarakat Eropa.Hal itu tentu tidak terlepas dari hubungan erat yang terjalin antara Mercedes- Benz dan beberapa luxury labels, seperti halnya Armani, Chanel, Dior di bidang fashion, Tiffany untuk perhiasan, dan IWC bagi jam tangan.(nsa lesthia k)

Jumat, 01 Agustus 2008

Lirik Lagu Rossa

« 1 »



Akankah BisaAKU BUKAN UNTUKAku Bukan Untuk MuAku Bukan UntukmuAndaikan Kau TahuAtas Nama CintaAyat Ayat CintaAyat-ayat CintaBiarBiarkanBicara Pada BintangBila SalahCinta (Tribute to Titiek Puspa)Cintai AkuHati yang TerpilihKau Dan Aku SatuKembaliKepastianKiniMaafkanMalam PertamaMengenangmuNada nada CintaPerawan CintaPudarPujaan HatiSakuraTak MemilikiTak TermilikiTakdir CintaTakkan Berpaling Dari MuTakkan Berpaling DarimuTegarTercipta Tuk BersatuTercipta UntukkuTerlalu CintaWanita Yang Kau PilihWanita Yang Kupilih

1

Takdir Cinta

Ku tutup mataku
Dari semua pandanganku
Bila melihat matamu
Ku yakin ada cinta ketulusan hati
Yang mengalir lembut

Penguasa alam
Tolonglah pegangi aku
Biar ku tak jatuh
Pada sumur dosa yang terkutuk
Dan menyesatkan cintaku

Andaikan ku bisa
Lebih adil pada cinta kau dan dia
Aku bukan nabi yang bisa sempurna
Ku tak luput dari dosa

Biarlah ku hidup seperti ini
Takdir cinta harus begini
Ada kau dan dia bukan ku yang mau
Oh Tuhan tuntunlah hatiku

denger lagunya disini