Sabtu, 23 Agustus 2008

Pernikahan Artika sari devi


Mas Kawin Double Happiness

Pernikahan Indah Artika Sari Devi dan Ibrahim Imran

Tanggal 23 Agustus 2008 menjadi hari penting dalam perjalanan hidup Artika Sari Devi dan Ibrahim Imran alias Baim. Pasangan Putri Indonesia 2004 dan musikus itu akhirnya menuju ke pelaminan. Bagi Artika, prosesi pernikahan itu sangat menegangkan. Jauh lebih mendebarkan ketimbang berdiri di hadapan ribuan orang saat mengikuti perhelatan Miss Universe 2005 di Thailand.

-----

Hingga pukul 14.00, saat panas menyengat, suasana Balai Samudera, Kelapa Gading, kemarin masih terbilang tenang. Padahal, menurut jadwal, setengah jam kemudian akan digelar acara akad nikah antara Baim dan Artika.

Namun, tak lama kemudian iring-iringan mobil memasuki luasnya area parkir gedung tersebut. Sebuah mobil VW Beetle warna krem keluaran 1960-an tampak mencolok di antara deretan mobil lansiran terbaru. Dari mobil bernomor B 1355 SI itulah Baim muncul, memenuhi janji untuk menikahi sang pujaan hati.

Tanpa menunggu lama, akad nikah dimulai. Penghulu dari KUA Kelapa Gading H Warisman mempersilakan Artika untuk segera meminta izin kepada kedua orang tuanya, Kusmayadi dan Poppy. Artika yang mengenakan kebaya buatan Anne Avantie itu berkata dengan sedikit terbata-bata.

"Di hadapan para saksi, saya mohon keikhlasan untuk diampuni segala kesalahan saya. Terima kasih telah membesarkan dan mendidik saya. Saya hanya bisa memberikan doa semoga jasa Papa dan Mama selama ini dibalas oleh Allah,'' ucap gadis kelahiran 29 Nopember 1979 tersebut.

Setelah itu, ayah Artika yang bertindak sebagai wali langsung menikahkan putrinya itu dengan Baim. Mantan vokalis ADA Band itu pun dengan lancar mengucap ijab kabul di hadapan saksi; Ismeth, kakak kandung ayah Baim, dan Kolonel Cory Wahyudi, saksi pihak Artika.

Mas kawin yang diberikan Baim adalah kalung emas seberat 23 gram bergrafir tulisan Mandarin yang mengandung arti double happiness. Selain itu, Baim memberikan uang Rp 230.808 yang disimpan dalam bingkai.

Menurut Baim, jumlah uang maupun kalung emas disesuaikan dengan tanggal pernikahan, yaitu tanggal 23. Apakah angka 23 memiliki arti spesial bagi Baim dan Artika? ''Tidak ada. Tapi, sekarang menjadi spesial karena kami menikah pada tanggal 23," ujar pria kelahiran Hongkong, 31 Mei 1975, itu sesudah prosesi.

Soal tulisan double happiness atau kebahagiaan ganda, menurut dia, sekadar harapan saja. ''Kebetulan saya senang juga literatur Tiongkok. Senang tulisan-tulisan yang membuat hati tenang. Di situ tulisannya double happiness, happiness yang double, insya Allah kita dikasih terus kebahagiaan,'' harapnya, diamini Artika.

Saat prosesi akad nikah berlangsung, wajah Baim terlihat tegang. Dia hanya bisa tersenyum sebelum acara dimulai dan setelah dinyatakan sah oleh penghulu serta para saksi. ''Dari kemarin sudah ketemu kalian saya sok tenang ya. Tapi, sampai sini deg-degan berasa. Jantung (seperti) ada di depan,'' kata pria yang mengenakan baju beskap putih dengan payet dari brutus.

Sungguh, kata Baim, gugupnya itu tidak ada bandingannya. Sepanjang hidup, baru kali itu dia merasakan debar jantung sebegitu hebat. ''Saya manggung segede apa pun evennya nggak sedeg-degan tadi. Alhamdulillah, semua lancar,'' ucapnya.

Baim mengaku, sejak seminggu ini setiap hari menghafal kata-kata untuk ijab kabul. Dia belajar dari orang tua dan teman-temannya yang sudah menikah. ''Sudah hafal, tapi begitu ketemu penghulu ternyata beda. Kata-katanya beda dengan yang saya hafalkan. Akhirnya hafalan itu sia-sia," curhatnya.

Begitupun Artika. Meski sejak dua hari lalu hingga acara siraman mulai tenang, rasa gugup kembali muncul seperti ketika awal-awal mengetahui akan dinikai Baim. "Deg-degannya begitu tadi diperkenalkan sama Baim di meja depan penghulu. Baru berasa akan mempertanggungjawabkan janji sehidup semati. Ya, deg-degan karena bukan hanya di depan orang tua, tapi juga di hadapan Tuhan,'' paparnya.

Tidak ada komentar: