Sabtu, 04 Februari 2012

Perkembangan Anak Usia 2 Tahun


2 Tahun
3 Tahun
4 Tahun
5 Tahun
Program Usia 2 Tahun
Program ini dilaksanakan di kelas Kepik dan Kumbang dan berlangsung selama 2 jam, 3 kali atau 2 kali seminggu, dengan jadwal masuk sebagai berikut:

Kelas Kepik (09:00 – 11:00 WIB)
Kelas Kumbang (09:00 – 11:00 WIB)
Senin
Kepik

Senin
Kepik 
Selasa
Kumbang

Selasa
Kumbang
Rabu
Kepik

Rabu
Kepik 
Kamis
Kumbang

Kamis
Kumbang
Jumat
Kepik atau Kumbang

Jumat
Kumbang atau Kepik 

Program pendidikan usia 2 tahun dirancang sesuai kebutuhan perkembangan anak usia 2-3 tahun, khususnya pengembangan di bidang emosi, sensori-motor, motorik, bahasa dan sosialisasi.

Pada periode ini anak sedang dalam masa peralihan dari seorang anak yang banyak membutuhkan bantuan orang lain menjadi anak yang lebih mandiri dan kompeten. Kemampuannya untuk berpindah tempat secara independen menumbuhkan rasa percaya diri untuk menjelajahi lingkungannya dan melakukan berbagai hal sendiri sesuai keinginannya.  

Ia juga mulai dapat menggunakan bahasa untuk berkomunikasi sehingga mulai tertarik untuk membuka diri bersosialisasi dengan anak lain walaupun untuk waktu yang sangat pendek dan membutuhkan dukungan orang dewasa.

Untuk dapat mengimbangi berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan anak usia 2-3 tahun maka sebuah jadwal dan rutinitas yang teratur diperlukan untuk memberinya rasa aman dan terkendali.

Pada akhir periode ini anak mulai dapat merasakan dan memberitahu orang dewasa tentang kebutuhannya menggunakan toilet.

Sehubungan dengan kebutuhan perkembangan anak usia 2-3 tahun yang telah diuraikan diatas maka di semester I sebagian besar kegiatan program pendidikan anak usia 2 tahun di Taman Bermain Kepompong diberikan dalam bentuk kegiatan “bermain bebas” dimana anak dapat memilih kegiatan yang ingin dilakukannya.

Pada setiap sudut kegiatan seorang guru hadir untuk memberi dukungan pada anak untuk  melakukan berbagai kegiatan dan berinteraksi dengan anak lain. Selain itu guru juga memastikan bahwa semua anak ada dalam pengawasan yang ketat.  

Fokus pengembangan pada semester I adalah anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, mengenal guru dan murid lainnya,  dan mengikuti jadwal rutin kegiatan di kelas sehingga anak mulai dapat memisahkan diri dengan pengantarnya dan melakukan kegiatan secara  santai.

Biasanya ketika anak berusia 2 1/2 tahun, ia mulai terlihat siap untuk melakukan lebih banyak kegiatan secara berkelompok. Oleh karenanya di semester II, untuk waktu yang singkat, anak akan diminta untuk bergabung dalam kelompok kecil untuk mendengarkan cerita pendek dan melakukan ”learning games” sederhana.

Untuk dapat memberi rangsangan yang optimal maka program kegiatan dirancang berdasarkan tema bulanan melalui sebuah jadwal harian teratur namun cukup fleksibel sehingga kebutuhan setiap anak selalu dapat terpenuhi.

Jadwal Kegiatan Harian Semester I

Bermain bebas (di luar ruangan )
45 menit
Makan bersama
15 menit
Menyanyi bersama
15 menit
Bermain bebas (di dalam ruangan)
45 menit

Jadwal Kegiatan Harian Semester II

Bermain bebas (di luar ruangan )
30 menit
Makan bersama
15 menit
Menyanyi bersama
20 menit
Kegiatan kelompok kecil
10 menit
Bermain bebas (di dalam ruangan)    
45 menit

Bermain bebas di luar ruangan: biasa dilakukan pada pagi hari sebagai waktu pemanasan, pengembangan otot kasar serta berinteraksi dengan teman dan guru. Anak dapat dengan bebas memilih permainan sesuai minatnya.  Permainan yang tersedia di halaman luas berumput adalah peralatan yang menunjang pengembangan otot kasar sesuai usia 2-3 tahun: peluncuran, panjatan, jembatan gantung, ayunan,  serta berbagai permainan kelompok atas inisiatif anak dan guru  dengan menggunakan bola dan balok kardus. Selain itu anak juga dapat melakukan berbagai kegiatan sensori-motor antara lain bermain pasir, melukis dan bermain air. Ia juga dapat meningkatkan koordinasi otot halusnya dengan bermain puzzle dan permainan manipulatif lainnya. Kegiatan membacakan cerita dilakukan sebagai selingan untuk menumbuhkan rasa senang pada buku.

   

        

Makan bersama: setelah mencuci tangan, anak mengambil sendiri tas dari lokernya dan duduk untuk makan dan minum bersama temannya (makan dan minuman dibawa sendiri dari rumah). Pada kegiatan ini anak belajar untuk makan sendiri sambil bersosialisasi dengan temannya.

                       

Menyanyi bersama: dengan diiringi piano atau gitar anak mendapatkan pengalaman musik melalui menyanyi, fingerplay, menggunakan alat peraga dan bergerak sambil mengikuti irama. Anak usia 2-3 tahun biasanya terlihat senang mengikuti kegiatan  ini,  yang juga menunjang pengembangan kemampuan berbahasa mereka.

   

Kegiatan mendengarkan cerita: di semester I guru bercerita dengan menggunakan Buku Besar di kelompok besar. Kemudian di semester II anak mengikuti kegiatan bercerita di kelompok kecil dan guru menggunakan buku cerita berukuran biasa.

Kegiatan learning games: di semester I guru melakukan kegiatan learning games sederhana dalam kelompok besar dengan menggunakan benda-benda konkrit. Kemudian di semester II anak mengikuti kegiatan ini dalam kelompok kecil.

Bermain bebas di dalam ruangan merupakan kegiatan dimana anak dapat memilih untuk bermain di sudut kegiatan menurut minatnya sambil berinteraksi dengan teman dan gurunya. Sudut-sudut kegiatan bermain yang tersedia adalah Playhouse & Dress up, Seni Bebas, Pengembangan Kognitif & Otot Halus, Practical Self-Help Skills, Playdough dan Bercerita.

   

                            

Dalam hal toilet-training, guru akan membantu anak melalui proses ini sesuai kesiapannya. Oleh karenanya kami mengharapkan kerja sama dan komunikasi yang baik dengan orang tua sehingga proses ini dapat berlangsung dengan lancar. 

Kegiatan dengan partisipasi Orang Tua: pada bulan Mei orang tua akan diundang untuk berpartisipasi dalam acara ”Sports Day”, sebuah acara keluarga yang melibatkan orang tua dan anaknya dalam kegiatan bernyanyi, panggung boneka dan olah raga.

Perkembangan Anak Usia 2 Tahun


Home Tentang Kita Artikel Hot News Link
Minggu, 05 Februari 2012  
 Sumber informasi Aktifis Pemuda Kristen
 
print
lihat komentar
kirim komentar
kirim ke teman
 
Mengenali Perkembangan Anak
Sebagian orang berpendapat bahwa mengajar di Sekolah Minggu bukanlah pekerjaan yang sukar. Anggapan seperti inilah yang sering menjadi penyebab kegagalan dalam mengajar.
Karena disamping persiapan mengajar yang matang, seorang Guru Sekolah Minggu dituntut untuk memahami/memperhatikan perkembangan Psikologi Anak berdasarkan usianya. Hal ini akan berpengaruh pada tehnik mengajar yang harus digunakan sesuai dengan perkembangan usia mereka.

Dari berbagai ahli yang menyusun tentang tingkat perkembangan anak, ada dua model yang sangat berpengaruh dalam pengajaran di Sekolah Minggu.
Dengan mempertimbangkan batasan umum Sekolah Minggu, maka dalam pembahasan inipun dibatasi sampai pada usia pra-remaja dengan perkembangan normal.
Perkembangan KOGNITIF ANAK
Menurut PIAGET perkembangan ini dibagi dalam 4 tahap:
1. Sensori Motor (usia 0-2 tahun)
Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruh dalam diri anak.
Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh/memegang, karena didorong oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari perbuatannya.
Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah 'menangis'.
Menyampaikan cerita/berita Injil pada anak usia ini tidak dapat hanya sekedar dengan menggunakan gambar sebagai alat peraga, melainkan harus dengan sesuatu yang bergerak (panggung boneka akan sangat membantu).

2. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)
Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan 'pelit', karena ia tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Anak tersebut juga memiliki kecenderungan untuk meniru orang di sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai mengerti motivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis - rumit.
Dalam menyampaikan cerita harus ada alat peraga.

3. Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun)
Saat ini anak mulai meninggalkan 'egosentris'-nya dan dapat bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok (bekerja sama). Anak sudah dapat dimotivasi dan mengerti hal-hal yang sistematis.
Namun dalam menyampaikan berita Injil harus diperhatikan penggunaan bahasa.
Misalnya: Analogi 'hidup kekal' - diangkat menjadi anak-anak Tuhan dengan konsep keluarga yang mampu mereka pahami.

4. Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas)
Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena mereka sudah mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara konkrit maupun abstrak, sehingga tidak perlu menggunakan alat peraga.
Namun kesulitan baru yang dihadapi guru adalah harus menyediakan waktu untuk dapat memahami pergumulan yang sedang mereka hadapi ketika memasuki usia pubertas.

Perkembangan PSYCHO-SOSIAL
Menurut ERICK ERICKSON perkembangan Psycho-sosial atau perkembangan jiwa manusia yang dipengaruhi oleh masyarakat dibagi menjadi 8 tahap:
1. Trust >< Mistrust (usia 0-1 tahun)
Tahap pertama adalah tahap pengembangan rasa percaya diri.
Fokus terletak pada Panca Indera, sehingga mereka sangat memerlukan sentuhan dan pelukan.

2. Otonomi/Mandiri >< Malu/Ragu-ragu (usia 2-3 tahun)
Tahap ini bisa dikatakan sebagai masa pemberontakan anak atau masa 'nakal'-nya. sebagai contoh langsung yang terlihat adalah mereka akan sering berlari-lari dalam Sekolah Minggu.
Namun kenakalannya itu tidak bisa dicegah begitu saja, karena ini adalah tahap dimana anak sedang mengembangkan kemampuan motorik (fisik) dan mental (kognitif), sehingga yang diperlukan justru mendorong dan memberikan tempat untuk mengembangkan motorik dan mentalnya.
Pada saat ini anak sangat terpengaruh oleh orang-orang penting di sekitarnya (Orang Tua - Guru Sekolah Minggu)

3. Inisiatif >< Rasa Bersalah (usia 4-5 tahun)
Dalam tahap ini anak akan banyak bertanya dalam segala hal, sehingga berkesan cerewet. Pada usia ini juga mereka mengalami pengembangan inisiatif/ide, sampai pada hal-hal yang berbau fantasi.
Mereka sudah lebih bisa tenang dalam mendengarkan Firman Tuhan di Sekolah Minggu.

4. Industri/Rajin >< Inferioriti (usia 6-11 tahun)
Anak usia ini sudah mengerjakan tugas-tugas sekolah - termotivasi untuk belajar. Namun masih memiliki kecenderungan untuk kurang hati-hati dan menuntut perhatian.

Sesuai dengan batasan usia Sekolah Minggu pada umumnya, maka empat tahap berikutnya (Usia diatas 11 tahun) tidak dibahas dalam kolom ini.


Buku Tamu
Beritahu Teman
 
PENGAJARAN
ROHANI UMUM
KESAKSIAN
MUSIK LAGU
SHARING BUKU
PI
SEKOLAH MINGGU
Mengenali Perkembangan Anak
Ilustrasi Sarung Tangan
Jadwal Persiapan Mengajar Guru Sekolah Minggu
PERSEKUTUAN
 
NEWSLETTER
Dapatkan berita terbaru dari kami. Masukkan alamat email anda:
 
SEARCH
 Copyright © 2006 pemudakristen.com. All Rights Reserved. Development by Proweb Indonesia